Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Virus Korona Varian R.1 Lebih Menular dan Menurunkan Antibodi

 M. Iqbal Al Machmudi
25/9/2021 14:17
Virus Korona Varian R.1 Lebih Menular dan Menurunkan Antibodi
Ilustrasi virus SARS-COV-1.(Ilustrasi/Shuttersyock)

PAKAR molekukar dari Universitas Indonesia (UI) Prof. dr. Amin Soebandrio W. Kusumo, PhD, SpMK(K) menyebutkan SARS-COV-1 varian R.1 yang baru ditemukan baru-baru ini memiliki beberapa sifat dan mutasi yang ada di varian lain seperti D614G dan E-484K yang menyebabkan perubahan sifat pada virus covid-19 tersebut.

"Terjadi perubahan sifat ya misal di D614G itu menyebabkan lebih menular dan E-484K itu menyebabkan penurunan daya netralisasi dsri antibodi," kata Amin saat dihubungi, Sabtu (25/9).

SARS-COV-1 varian R.1 memang baru ditemukan di salah satu panti jompo di Kentucky, Amerika Serikat, yang ditemukan pada Maret 2021. Di antara staf dan penduduk sekitar setelah divaksinasi dan diperiksa ditemukan varian tersebut di salah satu pegawainya.

Varian R.1 adalah salah satu varian yang mengandung sejumlah mutasi, di antaranya D614G yang terbukti meningkatkan kemampuan menular lebih tinggi seperti varian Delta yang sudah ada.

"Memang tingkat penularannya mirip-mirip seperti itu meskipun belum dibandingkan tapi kandungannya ada D614G. Itu sudah meluas memang ada di berbagai varian covid-19 lainnya dan E-484K ada juga di varian lainnya," jelas Mantan Kepala Pusat Riset Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tersebut.

Amin menyebutkan bahwa varian R.1 tersebut sudah ada di Jepang namun kasusnya masih sedikit sekali dan di Indonesia sudah dicek belum ada temuan varian anyar tersebut.

Sementara efektivitas vaksin terhadap varian baru tersebut masih belum berubah namun terjadi penurunan efikasi karena perubahan antibodi sehingga terjadi terjadi penurunan tapi tidak sampai 50 persen.

"Mungkin ada penurunan efikasi karena ada perubahan di antibodi itu jadi tapi belum sampai menurun di bawah 50%," pungkasnya. (Iam/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya