Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kesadaran dan Apresiasi Terhadap Inovasi Anak Bangsa Masih Minim

Faustinus Nua
25/9/2021 09:40
Kesadaran dan Apresiasi Terhadap Inovasi Anak Bangsa Masih Minim
INOVASI ANAK BANGSA: Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim menyebut penghargaan inovasi anak bangsa harus ditingkatkan untuk menuju kemandirian.(MI/Faustinus Nua)

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan bahwa inovasi yang dilahirkan Indonesia sudah cukup banyak. Di berbagai sektor, inovasi sebenarnya bisa hadir dan memberi dampak bagi pembangunan ke depan.

Meski sudah banyak karya yang lahir dari tangan-tangan kreatif anak bangsa, tidak banyak inovasi itu mendapat tempat di masyarakat. Hal itu menjadi pekerjaan rumah yang sering menghambat upaya memajukan bangsa lewat kemandirian di sektor teknologi dan inovasinya.

"Kita perlu meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap inovasi yang dilahirkan oleh anak bangsa sebagai upaya kita menguatkan kemandirian dan kedaulatan negeri," ungkap Nadiem dalam pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Aroma Maluku, kemarin.

Masyarakat perlu diajak untuk terlibat aktif dalam mendukung inovasi anak bangsa. Hal itu terwujud melalui kecintaan terhadap produk atau karya anak bangsa yang tidak kalah kualitasnya dengan produk asing.

Karya anak bangsa perlu dipromosikan terus-menerus. Lewar Gernas BBI, karya/ produk para pelaku UMKM didorong untuk masuk ke perdagangan digital atau e-commerce, sehingga bisa menjangkau lebih luas bahkan hingga ke skala global.

"Gernas BBI Aroma Maluku akan mendorong UMKM di Maluku untuk mempromosikan narasi rempah dan kekayaan Maluku melalui digital marketing. Sehingga potensi skala lokal dapat maju ke panggung global," imbuhnya.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan bahwa pendidikan dan ekonomi memainkan peran strategis dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan itu harus memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sekarang dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan di masa depan.

Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, sektor pendidikan dan kebudayaan harus bersinergi dalam sektor ekonomi. Hal itu akan memperkuat dan memberi dampak yang luas pada kehidupan masyarakat. "Kita perlu menghilangkan sekat-sekat diantara keduanya sehingga inovasi yang lahir dari lingkungan pendidikan dan kebudayaan dapat memberikan dampak yang lebih besar pada pembangunan bangsa," tandasnya.

Gernas BBI telah dimulai kemarin hingga lebih dari sebulan ke depan. Acara puncak akan diselenggarakan pada November di Provinsi Maluku. Selama periode tersebut, akan ada berbagai kegiatan dalam mempromosikan potensi yang dimiliki masyarakat Maluku melalui UMKM. Kegiatan seperti pelatihan, webinar dan lainnya diharapkan akan memperkuat inovasi anak bangsa.(H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik