Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
POSITIVITY rate mingguan di Indonesia mencapai tingkat terendah sejak pandemi terjadi. Orang yang positif covid-19 atau positivity rate tercatat hanya 2,48%.
"Kabar baiknya, positivity rate tercatat hanya 2,48%. Ini merupakan positivity rate mingguan terendah yang pernah kita capai sepanjang pandemi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui konferensi video di Jakarta pada Selasa (21/9).
Seiring dengan menurunnya kasus covid-19 di Indonesia, pemerintah terus berkomitmen meningkatkan jumlah testing di Indonesia agar semakin banyak kasus yang semakin banyak dideteksi. "Di minggu terakhir jumlah orang yang diperiksa mencapai 1 juta orang, terus meningkat dari sebelumnya berkisar 600-900 ribu orang," tambah Wiku.
Data per 20 September 2021, kasus positif harian telah menyentuh angka 1.000 kasus dengan kasus aktif yang telah menyentuh 1% selama 5 hari berturut-turut. "Ini pencapaian yang sangat baik dan buah kerja keras kita semua mengingat kita pernah mencapai 56 ribu kasus dengan kasus aktif hingga 18% pada Juli lalu," tambah Wiku.
Menurunnya kasus positif covid-19 tersebut, menurut Wiku, juga diikuti dengan meningkatnya persentase kesembuhan. "Hingga saat ini kesembuhan telah mencapai lebih dari 95% dan kesembuhan harian yang terus meningkat beberapa kali lipat dari kasus positif setiap hari," ungkap Wiku.
Bahkan pada 13 September 2021, kasus kesembuhan bertambah hampir 5 kali lipat dari kasus positif harian yaitu kasus positif bertambah 2.577 kasus, sedangkan kesembuhan bertambah 12.474 kasus. "Dengan segala perbaikan dari berbagai indikator penanganan covid-19 di Indonesia, dapat dikatakan bahwa saat ini pandemi covid-19 terkendali. Hal ini tentu tidak akan tercapai apabila tidak terjalin kerja sama yang baik antara seluruh lapisan masyarakat dan unsur pemerintah dan peran besar tenaga kesehatan yang selalu bergerak cepat menangani pasien covid-19," tambah Wiku.
Namun Wiku menegaskan agar masyarakat memahami bahwa ada perbaikan pada kasus aktif tidak boleh membuat lengah. "Berkaca pada beberapa negara lain yang sempat mengalami kasus aktif bahkan di bawah 1%, ternyata tetap mengalami lonjakan kasus baru-baru ini," ungkap Wiku.
Contohnya Australia yang kasus aktifnya sempat mencapai 0,26% pada 24 Mei 2021 kembali mengalami peningkatan hingga 30 ribu kasus aktif per 9 September 2021. Selandia Baru juga yang kasus aktifnya pernah 0,6% per 1 Juni 2021 kembali mengalami kenaikan kasus pada awal September yaitu mencapai 750 kasus aktif.
"Hal ini menandakan bahwa perbaikan kasus covid-19 harus terus dipertahankan dengan disiplin menjalankan prokes karena tidak ada jaminan bahwa keberhasilan penanganan covid-19 saat ini akan bertahan seterusnya jika tidak diimbangi dengan upaya perbaikan yang konsisten dan terus menerus," jelas Wiku.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, per 21 September 2021, terjadi penambahan 3.263 kasus baru sehingga total kasus di Indonesia sejak Maret 2020 mencapai 4.195.958 kasus. Jumlah kasus aktif saat ini sebesar 52.447 kasus.
Baca juga: Hari ini Sumatra Utara Punya Pasien Sembuh dari Covid-19 Terbanyak
Selanjutnya ada penambahan 6.581 orang yang sembuh dari covid-19 sehingga jumlah total pasien yang sembuh sebanyak 4.002.706 orang. Sementara 171 orang meninggal dunia karena covid-19 pada hari ini sehingga totalnya menjadi 140.805 orang. (Ant/OL-14)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved