Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
ADA kemungkinan terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di 27 provinsi di Indonesia hingga 30 Sepember mendatang. Pakar klimatologi UGM menunjukkan ada dua mitigasi yang dapat dilakukan.
"Mitigasi yang dilakukan berupa struktural dan nonstruktural," jelas pakar klimatologi UGM Dr. Emilya Nurjani melalui keterangan tertulisnya, Minggu (19/9). Mitigasi struktural, ujarnya, adalah upaya pengurangan risiko bencana melalui rekayasa teknis bagunan tahan bencana.
"Sejumlah upaya mitigasi struktural yang bisa diambil menghadapi kerentanan bencana yang mungkin muncul akibat hujan lebat antara lain membersihkan sampah di selokan, sungai, maupun tubuh airnya untuk meningkatkan volume tangkapan sungai saat hujan, memperbaiki tanggul, baik tanggul beton atau tanggul alam sungai, agar debit air sungai tidak meluap, memperbaiki pintu air bendung untuk pengaliran ke saluran irigasi, serta memperkuat zona perakaran tanaman di tebing bukit," ujarnya. Selain itu, imbuhnya, membangun tebing tembok untuk mengurangi bahaya longsor di lereng-lereng yang berpotensi longsor.
Sedangkan mitigasi nonstruktural, lanjut Emilya, dilalukan dengan kebijakan pemerintah termasuk melalui penerbitan aturan tertentu. Dengan demikian, katanya, dapat dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat untuk bersama-sama menghadapi hujan lebat. Hal lain di antaranya pemberdayaan masyarakat sebagai relawan, regulasi, dan peraturan untuk mitigasi dan adaptasi bencana.
Langkah-langkah yang harus disiapkan guna mengantisipasi bencana akibat hujan lebat salah satunya regulasi atau peraturan (SOP) menyangkut tugas yang harus dilakukan dan wilayahnya, termasuk sumber pendanaan. Selanjutnya, sosialisasi kepada masyarakat setempat yang memiliki potensi terdampak ataupun tidak untuk lbih peduli terhadap upaya mitigasi dan adaptasi. Menurut dia, pemerintah juga perlu membangun teknologi untuk mitigasi dan adaptasi dengan cara meningkatkan kapasitas, sehingga risiko bencana akan menurun.
Dalam menghadapi hujan deras ini, lanjut Emilya, masyarakat dapat menerapkan teknologi rain water harvesting atau menampung air hujan yang jatuh di atap rumah lewat talang dan ditampung dalam penampungan air hujan. Air hasil tampungan, jelasnya, selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk simpanan air atau masukkan ke sumur resapan untuk pengisian air tanah, keperluan mencuci dan mandi, maupun untuk kolam. Langkah tersebut, katanya, dapat ditempuh untuk mengurangi air hujan yang terbuang menjadi air larian yang bisa menjadi air genangan.
Hujan Lebat Berdurasi Panjang, Waspadai Tanah Longsor
Upaya lain dengan menebang cabang pohon yang sudah tinggi atau memangkas ujung-ujung pohon untuk mengantisipasi bencana angin kencang yang mungkin terjadi saat hujan lebat. Tak hanya itu, masyarakat di daerah pedesaan dapat membuat sumur resapan bersama (biopori) atau membersihkannya sehingga tebal air hujan yang ditampung bisa lebih banyak. (OL-14)
Peristiwa kecelakaan laut terjadi pada Jumat (16/5) sekitar 15.00 WIB. Lokasinya berada di kawasan pesisir Pantai Cikakap, Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta.
Penerbangan JT-123 rute Bandar Udara Radin Inten II Lampung ke Bandara Soekarno-Hatta. Pilot Lion Air melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kertajati
Masyarakat diminta mewaspadai dampak dari cuaca buruk tersebut karena dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Sejumlah penerbangan tujuan Bandara Juanda Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dialihkan sementara (divert) ke bandara lain akibat cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terdapat 12 dari 27 wilayah Jawa Barat yang akan mengalami cuaca buruk hingga ekstrem.
Prakiraan cuaca tersebut diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat pada peringatan dini cuaca tiga harian Jawa Barat.
BMKG memprakirakan terdapat potensi hujan ringan, sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatoloogi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 19 Juni 2025. Sebagian Kawasan ibu kota diprediksi diguyr hujan.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Rabu 18 Juni 2025. Seluruh kawasan ibu kota diprakirakan kembali diguyur hujan pada hari ini.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 17 Juni 2025. Seluruh besar kawasan ibu kota diramalkan diguyur hujan pada siang hari.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 16 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota diramalkan hujan dengan intensitas ringan pada sore dan malam hari.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Jumat, 13 Juni 2025. BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat melanda berbagai wilayah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved