Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Tempe bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia. Menurut sejarah, tempe telah ada di Indonesia sejak abad ke-16. Tempe dibuat dengan bahan dasar kacang kedelai yang kemudian difermentasi.
Tempe merupakan makanan yang banyak dicari, karena selain harganya terjangkau, tempe menjadi salah satu sumber protein yang juga
mengandung kalsium dan zat besi. Umumnya, masyarakat Indonesia mengonsumsi tempe sebagai lauk atau diolah menjadi camilan, seperti keripik tempe. Di sisi lain, masyarakat Indonesia sudah sangat lekat dengan camilan dan kebiasaan ngemil.
Menurut laporan Licorice, 42,6% orang Indonesia menjadikan mencamil sebagai aktivitas mereka sehari-hari. Ketika ditanya alasan mereka mencamil, 57% menjawab mereka hanya ingin mengonsumsi sesuatu sebagai camilan. Laporan tersebut juga mengatakan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia telah kecanduan akan rasa lezat dan berminyak dari camilan yang tidak sehat, yang meliputi camilan yang mengandung banyak gula dan monosodium glutamat.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan camilan yang bermanfaat, Lemonilo menghadirkan Chimi Keripik Tempe. Dibuat dengan kedelai pilihan berkualitas hasil panen petani lokal nusantara, Chimi Keripik Tempe hadir dengan dua varian yaitu Chimi Keripik Tempe Rasa Original dan Chimi Keripik Tempe Rasa Balado. Seperti produk Lemonilo lainnya, Chimi Keripik Tempe juga diolah tanpa menggunakan pengawet, penguat rasa, dan tanpa pewarna buatan.
“Sebagai perusahaan healthy lifestyle consumer goods berbasis teknologi, Lemonilo terus berupaya untuk menghadirkan beragam produk yang bebas dari 100+ bahan sintetis berpotensi berbahaya bagi tubuh, praktis, dan terjangkau untuk segala kebutuhan. Melalui Chimi Keripik Tempe, kami ingin memberikan alternatif camilan dengan cita rasa khas Indonesia, tanpa mengesampingkan manfaat baik dari tempe serta cocok untuk dikonsumsi oleh siapa saja. Dengan menggunakan bahan baku dari petani lokal, Chimi Keripik Tempe mempertegas komitmen kami untuk membuka akses hidup sehat bagi masyarakat Indonesia, serta menjadikan hidup sehat sebagai sesuatu yang normal di masyarakat,” ujar Shinta Nurfauzia, Co-CEO Lemonilo.
Tempe merupakan makanan asli Indonesia yang telah diakui dunia, dan Lemonilo memiliki misi untuk memopulerkan tempe sebagai makanan sehari-hari, khususnya dalam bentuk camilan. (OL-12)
Para perajin hanya pasrah, karena usaha tempe sudah menjadi mata pencaharian mereka.
Bukapangan menggandeng Indonesian Tempe Movement melakukan kegiatan menempe bersama 50 masyarakat di sekitaran TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (10/12).
Menparekraf juga mengajukan kuliner nusantara tersebut sebagai warisan budaya dunia kepada UNESCO. Promosi tempe diharapkan seperti rendang yang sudah mendunia.
Mengutip sejumlah literasi sejarah, tempe dapat ditemukan dalam serat Sri Tanjung dari abad XII-XIII yang menuliskan kacang kedelai sebagai bahan dasar utama pembuatan tempe.
Ada tempe kacang kedelai, tempe bongkrek, tempe gembus, tempe koro pedang, tempe kacang hijau, tempe kacang merah, tempe menjes, dan tempe lamtoro.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved