Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
INDONESIA Tangguh, Indonesia Tumbuh. Begitulah tema yang diusung dalam perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke-76 tahun ini. Bukan sekadar semboyan, namun menjadi sebuah doa dan semangat bagi bangsa yang sedang dihadapkan oleh berbagai krisis dan tantangan masa kini.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo berpendapat bahwa untuk memiliki daya tangkal terhadap tantangan masa kini, khususnya provokasi, fitnah, hoaks, dan radikalisme, masyarakat harus didorong untuk memiliki kesadaran literasi dan wawasan kebangsaan.
"Kita harus mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran literasi di era digital ini dan juga harus diimbangi dengan memperkuat wawasan kebangsaan," kata Benny Susetyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/8).
Menurutnya, kesadaran literasi dan wawasan kebangsaan akan menjadi kekuatan bangsa untuk menghadapi berbagai problem yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok yang berusaha menggoyahkan persatuan bangsa.
"Kelompok dan oknum ini berusaha mengadu domba agama, etnis, suku, dan serta merta membuat provokasi dan ujaran kebencian yang menimbulkan ketakutan masyarakat di tengah kondisi saat ini," tuturnya.
Pria yang juga rohaniawan Katolik ini juga memberikan pandangannya melalui kacamata ajaran agama bahwa pada hakikatnya adalah berdosa besar dan sebuah pelanggaran perintah Tuhan jika seseorang dengan sengaja, tahu dan mau melakukan ujaran kebencian.
Baca juga: Menag Minta Islam tidak Diidentikkan dengan Terorisme
"Ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi adalah dosa besar karena sejatinya hal tersebut membawa kehancuran kepada martabat kemanusiaan," ujarnya.
Ia berpendapat bahwa pemerintah harus berupaya mendorong daya tangkal masyarakat dengan membentuk komunitas literasi di tengah masyarakat, sebagai perlawanan terhadap kelompok atau oknum yang berupaya memecah belah persatuan dan keutuhan negara.
"Pemerintah harus mendorong komunitas literasi untuk memberikan edukasi di tengah masyarakat, hal ini sebagai gerakan perlawanan kita terhadap kelompok yang mengancam persatuan dan keutuhan negara," tegas Romo Benny, panggilan karibnya.
Ia juga berpesan agar bangsa ini dapat keluar dari problem yang tengah menjerat dengan bersama-sama berkolaborasi misalnya dengan saling tolong menolong, menggalang dana kemanusiaan untuk sesama yang membutuhkan bantuan.
"Kedua, menampilkan positivisme di media sosial dan ruang-ruang publik agar masyarakat secara keseluruhan memiliki pemahaman yang positif atas bangsa ini ke depannya," ucapnya.
Ia berharap dengan menampilkan hal-hal positif dan optimisme masyarakat di ruang publik serta media sosial dapat berguna untuk mengurangi pertentangan, konflik-konflik dan perang opini yang tidak produktif, karena sejatinya persatuan akan kokoh jika tanpa arogansi di dalamnya.
"Ke depannya mari menjadi bangsa yang produktif, inovatif, inspiratif untuk kemajuan bangsa dan negara kita," kata Romo Benny. (RO/S-2)
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menegaskan pentingnya peran pengajar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara holistik.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi bersama jajaran pimpinan BPIP melakukan audiensi strategis ke Kementerian Hukum RI untuk membahas Rancangan Undang-Undang tentang BPIP (RUU BPIP)
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan sebanyak 76 dari total 130 ribu peserta seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat pusat 2025.
Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan bahaya nasionalisme eksklusif yang bisa melahirkan perpecahan. Sebaliknya nasionalisme inklusif menjadi fondasi utama
Kegiatan MPLS peserta didik baru SMA Negeri 1 Karanganom, digelar di Gedung Indoor Sasana Krida Wandawa.
LUNTURNYA rasa nasionalisme di kalangan anak muda Indonesia membawa kegelisahaan sekaligus melahirkan sebuah gerakan baru di industri musik.
PRESIDEN Joko Widodo dijadwalkan membuka Musyawarah Nasional (Munas) 1 Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ) di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar
Dibutuhkan pendekatan secara holistik melalui pendekatan Pancasila, baik pendekatan secara ekonomi maupun sosial.
Anak muda saat ini tantangannya sangat berat, terutama karena perkembangan teknologi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved