Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Berkejaran dengan Waktu, Kepala Daerah Diminta Percepat Suntikkan Vaksin

Atalya Puspa
13/8/2021 15:05
Berkejaran dengan Waktu, Kepala Daerah Diminta Percepat Suntikkan Vaksin
Ilustrasi(Media Indonesia/Susanto)

PEMERINTAH pusat menekankan kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota agar segera mengambil vaksin yang ada di gudang farmasi dinas kesehatan (dinkes) dan segera memanfaatkannya. Saat ini, stok vaksin di beberapa daerah sudah tersedia dan siap untuk dimanfaatkan.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam kunjungannya di Kepulauan Riau.

"Untuk semua kabupaten jangan menunda untuk mengambil vaksinnya yang sekarang ada di Dinkes Provinsi Kepri dan segera disuntikkan. Karena untuk Moderna itu harus kejar-kejaran, di samping waktunya yang terbatas, syarat penyimpanan pendinginannya juga sangat istimewa," tutur Muhadjir dalam keterangan resmi, Jumat (13/8).

Sementara itu, Muhadjir menilai penyimpanan vaksin di Gudang Farmasi Dinkes Provinsi Kepri sudah memenuhi standar. Ia menyebut, mulai dari suhu minimal -20 derajat celcius untuk vaksin Moderna hingga tempat penyimpanannya sudah sangat baik.

Tidak hanya vaksin, Menko PMK juga memastikan ketersediaan obat terutama untuk penanganan Covid-19 di Provinsi Kepri yang ada pada gudang farmasi tersebut.

Berdasarkan laporan, ketersediaan obat penanggulangan covid-19 masih belum memadai untuk gejala sedang sampai berat di puskesmas dan rumah sakit rujukan Covid-19. Dari estimasi kebutuhan obat untuk 3 (tiga) bulan yakni Juli sampai September 2021 hanya terpenuhi 12,32%.

"Untuk obat ini juga harus dipastikan ketersediaannya. Jangan sampai kekurangan," tandas Muhadjir.

Di lain sisi, Gubernur Kepri yang turut mendampingi kunjungan kerja Menko PMK mulai dari Gudang Bulog GBB Tanjung Pinang hingga Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kabupaten Bintan mengutarakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri telah mengalokasikan anggaran untuk membantu penanganan Covid-19.

Ia menyebut, Pemprov Kepri telah memberikan dana bantuan kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 sebesar Rp1 juta per-KK. Dana bantuan tersebut diharapkan dapat menjamin kebutuhan sehari-hari selama menjalani isolasi mandiri (mandiri) maupun isolasi terpadu.

"Karena untuk bansos sudah diberikan pemerintah pusat, kami mengambil porsi yang lain yaitu kita berikan bantuan kepada masyarakat yang terpapar Covid-19. Rp1 juta untuk yang isoman dan bagi mereka yang meninggal karena Covid-19 juga kita berikan Rp3 juta," ungkapnya.

Menurut Ansar, pemerintah kabupaten/kota juga memberikan santunan seperti di Kota Tanjung Pinang keluarga yang sedang menjalani isoman diberikan makan 2x1 hari. Masyarakat yang mungkin kurang mampu, baik yang terdata di DTKS maupun non-DTKS menggunakan skema SKTM dari lurah pun diberikan.

"Targetnya itu dari terkonfirmasi paling telat 2 hari itu sudah dapat transfer supaya uang itu bisa dia gunakan selama dia masa isolasi. Ini juga salah satu strategi kita selain vaksin, bantuan ekonomi, dan 3T itu yang kita kejar dan alhamdulillah menurunnya (kasus Covid-19) sudah jauh sekali," tandas Gubernur.

Sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, pemerintah pusat telah mendistribusikan 101,68 juta dosis vaksin Covid-19 ke-34 provinsi dan lebih dari 77 juta dosis telah digunakan oleh daerah. "Mayoritas vaksin yang didistribusikan tersebut merupakan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang harus diolah lagi," kata Menkominfo, Kamis (12/8).

Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan pemerintah telah mengantongi 152 juta dosis vaksin, dalam bentuk curah maupun jadi. Hingga 12 Agustus 2021, penerima vaksin covid-19 dosis satu sebanyak 51,89 juta orang dan dosis lengkap mencapai 25,7 juta orang. Angka ini masih jauh dari target herd immunity sebanyak minimal 188 juta orang atau 70% dari populasi.

Kementerian Kesehatan meminta agar kepala daerah cermat menggunakan dan mengelola persediaan vaksin. Tidak menimbunnya, tetapi segera memberikan kepada masyarakat untuk memperluas cakupan vaksinasi maupun memastikan pemberian dosis kedua tidak terlambat.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya