Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENELITI senior di bidang toleransi dan keberagaman dari The Wahid Foundation, Alamsyah M. Djafar, mengatakan untuk bisa mengarusutamakan toleransi di Indonesia tentunya masyarakat perlu di dorong atau perlu mendapatkan informasi tentang keragaman agama dan keyakinan yang ada di Indonesia.
"Misalnya, setelah kejadian Menag itu muncul pernyataan bahwa Baha’i sesat atau agama baru. Itu sesungguhnya menunjukkan bahwa masyarakat belum mengerti bahwa sebetulnya agama Baha’i itu sudah lama masuk ke Indonesia," ujar Alamsyah dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (5/8).
Agar masyarakat makin sadar dan makin tahu, menurut Alamsyah, diperlukan usaha, antara lain bisa melalui pendidikan mengenai keragaman agama yang ada di Indonesia.
Disebutkan pula bahwa ada banyak agama di luar enam agama yang sudah diakui.
Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, lanjut dia, tentunya masyarakat mungkin punya lebih banyak waktu menggunakan internet, baik melalui media sosial maupun media massa.
"Maka, informasinya akan makin beragam," kata pria yang juga menjabat sebagai Program Manager di Wahid Foundation ini.
Alamsyah menyebutkan pertama adalah menginformasikan kepada masyarakat; kedua, adalah memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang keragaman agama dan keyakinan yang akan terus tumbuh di Indonesia karena globalisasi dan lain-lain.
Oleh karena itu, pria yang fokus pada isu kebebasan beragama ini menyampaikan bahwa untuk sampai pada sikap yang terbuka, masyarakat harus mengembangkan pola pikir yang terbuka sekaligus kritis.
Dengan demikian, kata dia, ketika menemukan informasi yang baru, tidak mudah langsung berburuk sangka dan lain-lain, tetapi bisa bersikap kritis. (Ant/OL-09)
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Dalam kalender yang digunakan umat islam, ada bulan tertentu yang dimaknai lebih mulia. Selain Ramadan dan Rajab, Muharram juga menjadi bulan yang dirayakan umat Islam dengan suka cita.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved