Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Indonesia Rawan Terdampak Perubahan Iklim Global

Cahya Mulyana
04/8/2021 16:59
Indonesia Rawan Terdampak Perubahan Iklim Global
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati(Antara)

KEPALA BMKG Dwikorita Karnawati mengajak rakyat Indonesia memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana. Sebab selain berada di wilayah ring of fire, Indonesia berada di wilayah tumbukan lempeng tektonik.

Itu sebabnya pulau-pulau di Indonesia berbentuk unik. Misalnya Pulau Sulawesi yang bentuknya seperti huruf K. Ini disebabkan oleh wilayah Indonesia yang berada di wilayah tumbukan lempeng tiga arah.

Sejak SD, anak Indonesia diajari bahwa negara berada diantara dua samudra dan dua benua. Hal ini ternyata menjadi penyebab fenomena iklim dan cuaca Indonesia yang berbeda dengan daratan Amerika, Eropa, dan Australia. Akibatnya, cuaca di Indonesia cepat berubah, dinamis, sehingga terdampak perubahan iklim global.

Ada pulau yang rentan terkena perubahan muka air laut. Dan karena wilayah maritim, suhu muka air laut kita mudah mengalami pemanasan. Hari ini, suhu muka air laut Indonesia lebih hangat dari normal.

"Inilah berdampak seperti prediksi BMKG, kemarau kali ini akan relatif lebih basah dari normalnya. Maka ada sebagian wilayah di Nusa Tenggara kekeringan, di wilayah utara ada banjir longsor, dan ada wilayah alami gempa bumi," kata Dwikorita saat menghadiri launching acara yang digelar secara virtual dari Kantor PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8).

Di acara itu, hadir Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Hasto, beserta jajaran DPP PDIP lainnya. Seperti Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan.

Baca juga : BOR RS Menurun, Sandiaga: Ada Titik Terang Pembukaan Wisata

Secara virtual hadir Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Sri Rahayu, Utut Adianto, Hamka Haq, Rudianto Tjen, Ahmad Basarah, Yanti Sukamdani, dan Yasonna Laoly. Turut hadir dan Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Menurut dia, aktivitas kegempaan juga meningkat. Peningkatan kejadian cuaca ekstrem yang semakin tinggi, intensitas dan frekuensinya semakin tinggi.

Ujungnya, terjadi kerentanan resiko di wilayah jadi meningkat. "Makanya kita mendukung dibangun sistem peringatan dini ini," tegas Dwikorita.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kesadaran soal bencana dan mitigasinya harus dipersiapkan. Itulah salah satu alasan mengapa partainya menggelar launching sistem peringatan dini ini.

"Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung pelatihan mitigasi berjalan dengan baik. Akan diresmikan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi," pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya