Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenaikan Kasus Covid-19 di Luar Jawa Alarm untuk Perkuat Mitigasi

Atalya Puspa
30/7/2021 18:57
Kenaikan Kasus Covid-19 di Luar Jawa Alarm untuk Perkuat Mitigasi
Pasien Covid-19 dirawat di tenda darurat di Dumai, Riau(Antara/Aswaddy Hamid)

EPIDEMIOLOG dari Griffith University Dicky Budiman menyatakan bahwa meningkatnya kasus covid-19 di luar wilayah Jawa dan Bali menjadi peringatan bagi pemerintah untuk menigkatkan lagi upaya mitigasi penyebaran covid-19 di Indonesia. 

"Ini sinyal serius bagi Indonesia, karena kita adalah negara kepulauan. Kalau sekarang episenternya di Jawa dan Bali. Tapi pulau-pulau lain akan segera menyusul kalau tidak segera dimitigasi," kata Dicky saat dihubungi, Jumat (30/7). 

Ia mengungkapkan, kenaikan kasus di berbagai daerah merupakan bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Terlebih lagi saat ini terdapat banyak varian virus baru yang muncul. 

"Kenaikan kasus di luar Jawa bukan hanya dari varian delta saja, tapi juga varian-varian lain yang sudah tersebar. Kalau kemarin-kemarin tenang saja, sekarang baru terlihat dampaknya," ungkap dia. 

Untuk itu, ia mengimbau agar pemerintah melakukan mitigasi dengan melakakukan 3T dan penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, cakupan vaksinasi harus terus ditingkakan. 

"Tapi ini harus dilakukan sungguh-sunggu dengan komitmen dan konsisten," pungkas Dicky. 

Baca juga : Segera Atasi Akar Masalah Rendahnya Kepatuhan Masyarakat Lakukan Prokes

Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, pada minggu ini terdapat lima provinsi di luar Jawa-Bali yang mengalami angka kematian tertiggi. 

"Meskipun Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta masih menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kematian, namun perlu juga diwaspadai untuk Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan yang turut menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kematian mingguan," kata Wiku.

"Hal ini seharusnya menjadi alarm, bagi pemerintah daerah karena sebagian besar kabupaten/kota di provinsi tidak menjalankan PPKM Level 4," imbuhnya. 

Untuk itu, ia mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memantau ketersediaan fasilitas kesehatan di masing-masing wilayah. 

"Antisipasi kenaikan kasus dengan memastikan keterisian oksigen, obat, dan tenaga kesehatan yang bertugas. Ini dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penanganan sehingga kematian dapat dihindari," tutur Wiku. 

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memerhatikan kondisi tubuhnya apabila terindikasi memiliki gejala sedang hingga ke berat saat terinfeksi covid-19. 

"Masyarakat dengan gejala sedang ke berat, usia lanjut, dan komorbid yang tidak memiliki tempat isoman, jangan isoman sendiri. Manfaatkanlah tempat isolasi terpusat yang telah disediakan di wilayah anda," pungkas Wiku. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya