Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

FKIP Unika Santo Paulus Ruteng Gelar Konferensi Internasional

Mediaindonesia.com
30/7/2021 10:36
FKIP Unika Santo Paulus Ruteng Gelar Konferensi Internasional
(DOK UNIKA SANTO PAULUS RUTENG (https://unikastpaulus.ac.id/fkip-unika-santu-paulus-ruteng-gelar-konferensi-internasional/))

 

FAKULTAS Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santo Paulus Ruteng menggelar konferensi Internasional bernama 'The First International Conference on Humanities, Education, Language and Culture (1st  ICHELAC)'. KOnfrensi berlangsung dua hari yaitu pada Jumat (30/7/2021) dan Sabtu (31/7/2021). 

Konferensi Internasional yang berlangsung secara daring melalui platform media zoom meeting itu, menghadirkan 6 (enam) pembicara kunci yang berasal dari beberapa negara. Yaitu Tamara Soukotta (Leiden University, Netherland), Prof. Mustari Mustafa (Bangkok, Thailand), Dr. Fidelis Regis Waton (Germany), Prof. H. Yahya S. Kusumah, M.Sc., Ph.D. ( UPI  Bandung, Indonesia), Prof Dr. Ni Made Ratmaningsih, M.A  (Universitas Pendidikan Ganesha, Bali-Indonesia), dan Dr. Yohanes S. Lon, M.A (Unika Santo Paulus Ruteng, Indonesia). Selain itu, 30-an presenter lain juga akan menyajikan papernya dalam konferensi ini. 

“Fakultas dengan bangga menyelenggarakan konferensi internasional ini sebagai sebuah forum akademik penting di tengah gempuran pandemi Covid-19, sebagai medium diseminasi pengetahuan,” ungkap Dekan FKIP Unika Santo Paulus Ruteng Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si., dalam keterangan persnya, Kamis (29/7/2021)

RD Meks, sapaan akrab Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si., menambahkan, terkait dengan tema konferensi ini, Fakultas mengucap terima kasih kepada pimpinan lembaga Unika Santo Paulus Ruteng, pembicara kunci, dan presenter dan peserta serta semua panitia penyelenggara konferensi internasional.

Sementara itu Dr. Marianus M. Tapung, S. Fil., M. Pd.,selaku Ketua Panitia melalui keterangan resmi yang diterima Media Indonesia mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberi tantangan besar bagi pelaksanaan pada berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali pendidikan. 

“Kebijakaan pemerintah dalam menerapkan penjarakan fisik dan sosial, serta belajar dari rumah berakibat pada  perubahan pola pembelajaran. Pola sebelum pandemi lebih banyak dilakukan melalui tatap muka atau di luar jaringan (luring), namun saat pandemi lebih banyak menggunakan moda dalam jaringan (daring),” terang Ketua Panitia yang akrab disapa Dr. Manto itu.

Dr. Manto menambahkan, perubahan moda dan pola pembelajaran berdampak besar pula terhadap strategi, pendekatan, metode dalam hal input, proses dan penilaiaannya; termasuk bagaimana upaya pemerintah, Santoan pendidikan dan masyarakat membuat prakondisi dan mengadakan secara optimal infrastruktur akses jaringan internet dan kouta paket pulsa.  

Di satu sisi, kata  Dr. Manto, pola daring ini memberi manfaat untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi, serta menghemat waktu dan tenaga, dan kemandirian siswa. Namun pada sisi lain, kualitas dan mutu pembelajaran menjadi taruhannnya.

“Adanya kecenderungan anonimnitas pendidikan dan hilangnya hakekat pembelajaran menjadikan tantangan tersendiri bagi masyarakat pendidikan, seperti pembelajar (dosen/guru), pebelajar (mahasiswa/siswa), orangtua dan masyarakat. Belajar lepas (loose learning) melalui online/daring bisa berdampak pada menciptakan kemandirian dan memupuk kreativitas digital yang tinggi dalam mencari sumber belajar, namun pada sisi lain; ruang fisik dan psikologis menjadi hampa, yang menyebabkan ranah empati sebagai manusia menjadi hilang tak bermakna,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Manto menjelaskan, tujuan utama Konferensi Internasional ini adalah, Pertama untuk mengembangkan wawasan dan meningkatkan kompetensi pembelajar (dosen/guru) dalam menjalankan kegiatan pembelajaran selama dan sesudah masa pandemi Covid-19 dalam konteks dan skala internasional. Kedua, untuk mengembangkan inovasi mutakhir dalam bidang pembelajaran yang kontekstual. 

Dr. Manto juga menyebutkan, bahwa narasumber dalam Konferensi Internasional ini adalah para peneliti dan akademisi dalam negeri dan beberapa dari luar negeri. Sementara terkait peserta, ia mengungkapkan, konferensi internasional ini terbuka untuk dosen, guru, praktisi, mahasiswa (S1, S2, dan S3), Pemerhati Teknologi Pembelajaran dan Pemerhati Pendidikan.
 
Secara terpisah, Dr. Sebastianus Menggo, Penanggung Jawab Aktivitas Peningkatan Jumlah Publikasi Dosen pada PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menuturkan bahwa konferensi ini merupakan kolaborasi antara FKIP Unika Santo Paulus Ruteng dengan program kompetisi kampus merdeka (PKKM) Kemendikbud Ristek Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. 

Dr. Sebas mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Dekan FKIP Unika Santo Paulus Ruteng dan kedua Ketua Pelaksana ICHELAC, Dr. Marianus M. Tapung, S. Fil., M. Pd., dan Dr. Leonardus Par yang telah memfasilitasi target capaian publikasi akademik dosen-dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang merupakan sasaran dari program PKKM melalui kegiatan konferensi ini. Dr. Sebas juga menambahkan, luaran konferensi internasional ini berupa prosiding yang disubmit ke penerbit International terindeks. (Tim Media/Dokumentasi dan Publikasi 1st ICHELAC/OL-10)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya