Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOORDINATOR Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan virus SARS-CoV-2 tidak kasat mata tapi pergerakannya dapat "terlihat" dari perilaku manusia.
"Musuhnya kita ini kan sebenarnya virus. Jadi kita harus tahu musuh kita bukan orang lain, bukan kelompok lain, bukan pemeluk agama lain, bukan bangsa lain. Musuh kita harus jelas, 'clear' ya semuanya, virus," kata Prof Wiku dalam Sosialisasi Penanganan COVID-19 di Papua Barat secara daring diakses dari Jakarta, Jumat.
Menurut dia, jika melihat virus berdasarkan data-data kasus, maka dalam konteks virus, berarti mereka sudah berhasil menimbulkan korban pada manusia. Gerak virus memang tidak terlihat, tapi dari perilaku manusia pergerakannya dapat "terlihat".
"Itulah sebenarnya yang kita tangani, untuk melihat perubahan perilaku masyarakat," ujar Wiku.
Untuk mengetahui bagaimana pergerakan virus di satu wilayah maka indikator yang selalu dilihat yakni dari tempat isolasi dan ruang intensive care unit (ICU).
Baca juga: Presiden Tegaskan Vaksinasi Berbayar Dibatalkan
Data-data keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) isolasi dan BOR ICU yang Satgas COVID-19 sampaikan, menurut dia, normatif yang seluruh dunia juga lihat untuk mengetahui kondisi penularan virus.
"Nah apakah cukup rumah sakitnya kalaupun terus ditambah? Enggak bakalan cukup rumah sakit dan dokternya kalau semua orang Indonesia sakit. Itu kalkulasi sederhana saja sudah tahu kita, dan sekarang kalkulasi itu sudah mulai terbukti," katanya.
Angka keterisian tempat tidur di rumah sakit di Indonesia sudah di atas 80-90 persen. "Lihat saja Papua Barat juga seperti itu," ujar Wiku.
Ia menjelaskan cara untuk mengerem angka yang sakit dan kematian dengan mengubah perilaku masyarakat.
Wiku mencontohkan dirinya yang selama 1,5 tahun masa pandemi tidak pernah tertular COVID-19 padahal pekerjaan tidak pernah terhenti hampir 24 jam, tidak pernah libur baik itu hari Sabtu maupun Minggu.
Namun begitu melakukan mobilitas mendatangi Kudus di Jawa Tengah dan Bangkalan di Jawa Timur yang saat itu angka kasus penularannya tinggi di sanalah dirinya tertular.
"Jadi intinya kita harus betul-betul protektif terhadap diri kita. Kita lakukan 3M, tapi kalau menjalankannya tidak benar atau lengah sedikit saja, di situ lah kita kena. Jadi kita harus betul-betul hati-hati," ujar Wiku yang mengingatkan masyarakat untuk secara benar menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak (3M) untuk mencegah penularan COVID-19.(OL-4)
“Terdapat delapan provinsi dengan rata-rata kepatuhan memakai masker di bawah 75%,” tulis data Satgas Penanganan Covid-19 seperti dikutip pada Kamis (14/7).
Pemerintah tengah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di seluruh Tanah Air agar pelaksanaan program tersebut berjalan baik.
PT LIB akan menghormati apapun keputusan dari pemerintah. Nantinya, PPSI dan PT LIB akan berkomunikasi dengan stakeholder terkait seperti BNPB dan Polri.
Kepolisian juga telah melakukan pemetaan daerah atau tempat, yang kerap digunakan penggemar sepak bola untuk melakukan aktivitas nonton bareng.
Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat tingkat mikro.
Satgas covid-19 di tingkat RW ini memegang peranan penting, khususnya untuk menekan laju penyebaran virus di tingkat keluarga serta menyiapkan langkah lanjutan jika ada yang terpapar.
Pemangku kepentingan telah melaksanakan rapat lintas sektoral di Soreang, untuk persiapan pengamanan libur nataru.
Fraksi PAN menekankan bahwa perlu ada pembaruan dalam perpanjangan PPKM mikro. Sehingga, upaya pengendalian kasus covid-19 di Jakarta lebih efektif.
Penambahan titik penyekatan akan dibahas bersama dengan evaluasi terhadap 10 ruas jalan, yang sudah dilakukan penyekatan sejak Senin (23/6) malam.
Kepolisian melakukan format pembatasan mobilitas warga dengan penyekatan. Sehingga, mobilitas warga bisa ditekan selama PPKM darurat.
Selama pelaksanaan PPKM Darurat, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor memberlakukan penyekatan kendaraan bermotor selama 24 jam setiap hari.
Dalam beberapa hari terakhir, Polda Metro melihat mobilitas warga kembali meningkat di angka 20%. Angka tersebut belum sesuai dari target PPKM darurat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved