Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Akses Vaksin Covid-19 Harus Inklusif dan Jangkau Semua Golongan

Ghani Nurcahyadi
02/7/2021 21:14
Akses Vaksin Covid-19 Harus Inklusif dan Jangkau Semua Golongan
Sekretaris PP Kagam yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana(Dok. Kagama)

KECEPATAN vaksinasi adalah game changer dalam mengatasi pandemi Covid-19. Karena itu, seluruh elemen bangsa, termasuk alumni UGM atau Kagama harus membantu Pemerintah dala  percepatan vaksinasi. Sehingga vaksinasi bisa diakses oleh semua warga masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. 

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PP Kagama AAGN Ari Dwipayana dalam Webinar, "Vaksin untuk Disabilitas, Menyediakan Akses Inklusif untuk Semua", yang diselenggarakan PP Kagama bersama Center for Tropical Medicine UGM, Jumat (2/6)..

Ari yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI menyampaikan, saat ini berbagai negara sedang berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin. Terbatasnya negara produsen vaksin serta tingginya permintaan vaksin, membuat vaksin menjadi rebutan. 

"Karena itu, Pemerintah telah  menempuh berbagai cara untuk mendapatkan vaksin, baik melalui pendekatan multilateral maupun bilateral. Selain itu, Pemerintah juga terus mengembangkan program vaksin nasional,  yang disebut vaksin merah putih," kata Ary.

Untuk mencapai herd immunity, maka Indonesia membutuhkan vaksin yang tidak sedikit. Setidaknya, vaksinasi harus bisa menjangkau 70 persen dari  jumlah penduduk Indonesia. Itu artinya Pemerintah harus bekerja extra ordinary untuk  memastikan ketersediaan vaksin sehingga mampu diakses oleh semua warga masyarakat Indonesia.

Menurut Ari, tantangan utama dalam vaksinasi bukan hanya ketersediaan vaksin tapi juga sejauhmana akses masyarakat, terutama kelompok-kelompok rentan bisa memperoleh vaksin dengan cara yang mudah dan cepat.  

Baca juga : Vaksinasi untuk Mahasiswa Berprestasi Menjadi Prioritas

Ari memaparkan upaya Presiden Joko Widodo untuk mempercepat vaksinasi dengan  mengerahkan berbagai jalur dan seluruh kekuatan yang ada. Presiden menargetkan vaksinasi bisa dilakukan 1 juta dosis per hari di bulan Juli. Target Presiden meningkat lagi 2 juta dosis di bulan Agustus.

Presiden Jokowi juga memberikan prioritas pada kelompok-kelompok rentan untuk mendapatkan vaksin. Penentuan kelompok prioritas menjadi penting karena mereka harus bisa terlindungi dari penularan Covid. 

"Karena itu, selain diberikan pada tenaga kesehatan dan  pelayan publik, vaksin juga diprioritaskan pada manula dan disabilitas," ujarnya.

Ari juga mengingatkan bahwa pemberian vaksin untuk disabilitas juga memerlukan edukasi dan pendampingan. Karena bersandar dari hasil survei, masih ada sebagian  masyarakat yang menolak  atau masih ragu-ragu untuk divaksin. Untuk itu, diperlukan kepedulian antar warga masyarakat,  semangat saling bantu, saling mengingatkan, agar vaksin bisa diakses oleh semua, termasuk penyandang disabilitas.

Webinar ini menghadirkan tiga keynote speaker. Selain Ari Dwipayana, hadir memberikan pidato kunci Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, serta Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya