Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan sejumlah rambu yang harus diperhatikan oleh orang tua, sebelum memutuskan anaknya untuk divaksin covid-19.
Pertama, vaksin covid-19 tidak boleh diberikan kepada anak yang mengalami demam 37,5 derajat Celcius atau lebih. Lalu, vaksinasi tidak boleh diberikan pada anak yang mengalami defisiensi imun primer, penyakit autoimun tak terkontrol, berikut sedang mendapat pengobatan imunosupresan atau sitostatika berat.
"Anak dengan penyakit sindrom gullian barre, mielitis trasversa, acute demyelinating encephalomyelitis dan anak kanker yang sedang mengalami kemoterapi atau radio terapi," bunyi keterangan resmi IDAI, Selasa (29/6).
Baca juga: Pemerintah Luncurkan Program Vaksinasi Covid-19 untuk Anak
Berikutnya, anak yang baru sembuh dari covid-19 kurang dari 3 bulan dan baru mendapatkan imunisasi kurang dari 1 bulan, juga tidak boleh mendapatkan vaksinasi. Kemudian, kondisi hipertensi, diabetes melitus dan penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali, juga tidak boleh mendapatkan vaksin covid-19.
"Namun, imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol, dapat mengikuti panduan imunisasi umum. Dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya," lanjut keterangan IDAI.
Baca juga: Pemerintah Siap Terapkan PPKM Darurat
Dalam pelaksanaannya, IDAI juga memberikan sejumlah catatan. Imunisasi harus dilakukan tenaga kesehatan dengan mematuhi panduan imunisasi dalam masa pandemi covid-19 yang disusun oleh Kemenkes, IDAI dan organisasi profesi lain.
"Pelaksanaan imunisasi dapat dimulai setelah mempertimbangkan kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana dan masyarakat," tegas IDAI.
Selanjutnya, IDAI merekomendasikan agar lebih baik vaksinasi dilakukan bersamaan untuk semua penghuni rumah. Untuk memantau kejadian ikutan pascaimunisasi, perlu dilakukan pencatatan vaksinasi secara elektronik diintegrasikan denggan pencatatan vaksinasi orang tua.(OL-11)
Survei Kesehatan 2023 menunjukkan proporsi kekambuhan asma dalam 12 bulan terakhir menurut kelompok usia tetap tinggi, dengan anak di bawah 1 tahun memiliki tingkat kekambuhan 53,5%.
Sekitar 40% MPASI terkontaminasi E.coli sehingga harus diperhatikan proses pembuatan dan penyimpanannya.
Kombinasi antara penyakit tidak menular seperti obesitas dengan penyakit menular seperti DBD akan menghasilkan kombinasi risiko fatalitas tinggi.
Ruam popok membuat bayi tidak nyaman bergerak. Padahal, gerakan aktif seperti merangkak, berguling, dan berjalan sangat penting untuk perkembangan otot dan koordinasi bayi.
Orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai imunisasi yang efektif mencegah polio.
Alergi susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi. Kondisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak.
Sekalipun hingga kini di Kabupaten Majalengka belum ada kasus, namun Karna tetap meminta kepada dinas terkait untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pemkot Cirebon menggiatkan kembali penggunaan masker dan vaksinasi
Ia dinyatakan positif covid-19 bulan lalu dan hingga kini fisiknya belum kembali seperti semula
Laman resmi Liga Inggris menyatakan keputusan itu ditempuh setelah skuad Watford dilanda banyak kasus Covid-19.
Percepatan vaksinasi diharapkan menciptakan kekebalan komunal yang mendukung mobilitas masyarakat dengan protokol kesehatan sehingga perekonomian bisa kembali bergerak.
Program, Capaian, dan Layanan, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved