Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Brantas Abipraya (Persero) mengaku optimistis dapat merampungkan pengerjaan Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada akhir tahun ini sesuai target. Terletak di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, bendungan multifungsi ini diharapkan menjaga ketahanan pangan serta mereduksi banjir.
“Nantinya bendungan ini dapat membendung aliran Sungai Brang Rea dengan total kapasitas tampung 65,84 juta m3 dan luas genangan 277,52 hektare (ha). Untuk mendukung pertanian di Sumbawa Barat, bendungan ini juga mampu mengairi lahan seluas 6.695 ha,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dikutip laman resmi BUMN, Jumat (4/6).
Baca juga: Raih SK LAZ Provinsi Jatim, Taman Zakat Siap Ekspansi
Anas juga menyampaikan, v Pasalnya, bendungan yang termasuk dalam salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini diproyeksikan mereduksi banjir sekitar 22% atau setara 647 m3/detik.
Tak hanya itu, bendungan ini pun bakal menghasilkan air baku sebesar 555 liter/detik. Di samping itu, kehadiran bendungan ini akan memberi manfaat ke masyarakat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 8,8 Mega Watt.
Abripaya menjabarkan, konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 72 m, serta memiliki panjang bendungan 497, 25 m. Bendungan Multifungsi Bintang Bano ini juga disebut berpotensi bakal menambah titik tempat pariwisata di NTB. Hal ini dikarenakan juga lokasinya yang berada di tengah hutan dengan dikelilingi pemandangan alam.
Lebih lanjut, Anas juga mengatakan tidak hanya mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat, bendungan ini pun juga nantinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan terbukanya lapangan kerja baru di bidang pariwisata.
Sebelumnya, KementerianvPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menyampaikan, vendungan ini dibangun dalam dua tahap. Tahap I dilaksanakan pada 2015-2019 dengan anggaran Rp996,7 miliar dan Tahap II pada 2020-2021.
Untuk pembangunan Bendungan Bintang Bano Tahap II dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya, dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) dengan anggaran Rp441,4 miliar.
Pada (28/4) lalu, PU-Pera mencatat progres fisik pembangunan Bendungan Bintang Bano mencapai 50,42%. Pembangunan bendungan akan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi. Hal ini diharapkan memberikan manfaat langsung untuk mengairi sawah-sawah petani. (OL-6)
Bendungan Jatigede saat ini menjadi ikon wisata baru Sumedang. Rombongan wisatawan nyaris tidak pernah berhenti mendatanginya.
Bendungan Leuwikeris yang dibangun 8 tahun lalu ini luas genangannya mencapai 243 hektare dengan kapasitas tampung 81 juta meter kubik, dan manfaat air baku hingga 845 liter/detik.
Dengan dioptimalkannya 9 bendungan ini diharapkan produksi meningkat, sehingga upaya mewujudkan swasembada pangan bisa terlaksana secepat-cepatnya
"Kalau dari informasi TMA masih aman," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Insaf
AKHIRNYA ada kepastian rencana pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey yang berada di bagian Timur Kabupaten Bogor jadi dilakukan tahun ini.
UNTUK mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta, Kemen PUPR melaporkan progres pembangunan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat sudah 75%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved