Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengungkapkan, serapan lulusan perguruan tinggi ke dunia kerja di Indonesia masih rendah. Hal itu menjadi tantangan sektor pendidikan untuk mempersiapkan SDM yang dibutuhkan dunia usaha dan juga menciptakan lapangan kerja baru.
"Kita harus mengakui bahwa tingkat serapan lulusan perguruan tinggi ke dunia kerja memang masih rendah. Sampai Ferbruari 2021 kompisisi tenaga kerja hasil lulusan dari perguruan tinggi hanya 10,81%," ungkap Nadiem, Rabu (2/6).
Masalah tersebut, menurut Nadiem, merupakan pekerjaan rumah dunia pendidikan yang sudah berlangsung lama dan harus segera dibenahi. Sebab, tantangan lain yang lebih besar pun sudah menanti.
"Di depan kita sudah menunggu sejumlah tantangan diantaranya mulai kita rasakan ada disrupsi teknologi, otomasi di dunia kerja, munculnya berbagai jenis pekerjaan yang baru," jelasnya.
Nadiem mengatakan, melalui Merdeka Belajar, Kampus Merdeka menjadi payung bagi Kemendikbudristek untuk melakukan transformasi tersebut. Dia menggarisbawahi bahwa program itu memberi kemerdekaan peserta didik untuk mengaktualisasi diri secara maksimal sesuai minatnya.
Baca juga : Pendidikan Kunci Hadapi Bonus Demografi
"Kami memberikan hak mahasiswa untuk belajar di luar prodinya selama 3 semester dan di luar kampus selama 2 semester dengan program ini," kata dia.
Melalui program itu pula, kampus bisa lebih dekat dengan dunia usaha. Apa yang menjadi kebutuhan dunia usaha bisa dipahami perguruan tinggi, sehingga lulusan-lulusan bisa langsung diserap dan bahkan bisa membuka lapangan keja baru.
"Selama belajar di luar anak-anak ini mengalami langsung ekosistem dunia kerja. Hal itu menjadi bekal bagi mahasiswa dalam mangarungi lautan yang akan mereka selami," tuturnya.
Nadiem menambahkan, terkait program tersebut masih ada pihak-pihak yang ragu dan pesimis dalam memperjuangkan Indonesia maju. Padahal, para pendiri bangsa sudah memberi contoh perjuangan dan membuktikan bahwa bangsa Indonesia bisa.(OL-7)
Laporan ketenagakerjaan Biro pada hari Jumat melaporkan penambahan tenaga kerja hanya 73.000 di AS bulan Juli.
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menyambut baik komoditas yang dibutuhkan AS akan dikenakan tarif lebih rendah bahkan 0%, termasuk tembaga
WAKIL Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengungkapkan bahwa kebutuhan tenaga kerja khususnya untuk green job akan meningkat ke depannya.
Realisasi investasi di Kabupaten Indramayu pada triwulan I 2025 menembus Rp362 miliar.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
Jika dilihat dari jangka panjang, implementasi rekrutmen nondiskriminatif adalah investasi menuju lingkungan kerja yang produktif, inovatif, dan manusiawi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan membuka peluang untuk memanggil mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim
kejagung memastikan akan memanggil lagi eks Staf Khusus (Stafsus) mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan.
KPK mengatakan peluang untuk memanggil mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menunggu perkembangan penanganan perkara.
Anang berjanji akan terbuka memberikan informasi jika Nadiem dipanggil lagi. Namun, pemeriksaan, tergantung dari kebutuhan penyidik dalam menangani perkara.
Perkara ini berkaitan dengan bantuan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi satuan pendidikan tingkat dasar, menengah, dan atas.
Grup WA tersebut diduga sudah dibuat sebelum Nadiem Makarim resmi dilantik sebagai menteri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved