Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJALAN dengan target bauran energi pemerintah Indonesia di angka 23% pada tahun 2025, industri sistem tenaga surya di Indonesia mulai bergairah.
Berbagai sektor perlahan telah melirik sumber energi baru terbarukan sebagai energi alternatif untuk kegiatan operasionalnya.
“Sebagai lembaga yang dianggap sebagai pusat pemikiran para ilmuwan, sektor universitas mulai menorehkan langkahnya untuk menggunakan energi baru terbarukan dalam skala yang besar,” kata Dion Jefferson, Chief Commercial Officer SUN Energy pada keterangan pers, Sabtu (29/5).
Selain sebagai solusi dalam upaya penghematan biaya energi untuk kebutuhan energi yang bisa mencapai hingga 30%, kampus memiliki peran mencetak lulusan yang kompetitif sesuai dengan tren bisnis di masa mendatang, salah satunya adalah industri energi baru terbarukan.
Pada akhir tahun 2020, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) meresmikan PLTS 1MWp Ground Mounted sebagai Laboratorium PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) terbesar pertama di antara seluruh universitas di Indonesia.
“Langkah tersebut merupakan upaya nyata bagi lembaga pendidikan untuk mendorong terciptanya ilmuwan atau ahli di energi baru terbarukan,” jelas Dion.
Menurut Dion, PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) sangat mendukung perguruan tinggi dan universitas serta lembaga pendidikan lain yang memiliki antusias tinggi untuk memiliki fasilitas PLTS dalam upaya menciptakan energi bersih dan ramah lingkungan di lingkungannya.
“Untuk membangun kesadaran penggunaan energi baru terbarukan, setiap bulannya SUN Energy melakukan diskusi secara virtual kepada lembaga pendidikan dalam memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi,” tuturnya.
Daftar proyek PLTS SUN Energy di kawasan pendidikan. Pada tahun 2020, ITB dan UNDIP, menggunakan PLTS untuk melistriki Gedung perkuliahan.
Di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung, di lahan sekitar 1 hektare, kapasitas energi adalah 1 MW dan menjadi PLTS terbesar di Indonesia yang berada di kawasan pendidikan.
PLTS ini tidak hanya digunakan sebagai energi listrik gedung dan kegiatan perkuliahan, tetapi juga dimanfaatkan untuk laboratoirum PLTS, pusat penelitian.
Terkait energi surya, ITERA akan memasukan PLTS sebagai program mata kuliah sehingga mencetak lulusan siap mengembangkan industri PLTS.
Pada tahun 2021, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sebesar 500 kWp, untuk laboratorium dan gedung perkuliahan. Saat ini pembangunan sedang dikerjakan dan pada akhir tahun 2021 sudah bias digunakan untuk kebutuhan di ITN Malang.
Pembangunan yang sedang berjalan, satu universitas di Kalimantan, dua universitas di Jawa Timur, satu universitas di Bali, dua universitas di Jakarta, dan beberapa lokasi lainnya. Target energi yang dihasilkan adalah sebesar 15 MWp.
“ Selain instalasi PLTS, SUN Energy juga berkomitmen terlibat langsung dalam pengembangan kurikulum, laboratorium, dan penelitian mengenai energi surya yang dapat mendorong lahirnya ilmuwan-ilmuwan di bidang energi baru terbarukan,” paparnya.
Indonesia, menurut Dion, siap menghadapi tren bisnis atau industri di masa mendatang. Kontribusi SUN Energy di sektor Pendidikan merupakan upaya mewujudkan energi bersih untuk menciptakan lingkungan yang layak bagi generasi yang akan datang. (RO/OL-09)
Selain memberikan akses pendidikan tinggi, Perguruan Tinggi memiliki peranan untuk membawa angin perubahan di dalam masyarakat yang tentunya melalui karya
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Kawasan Metropolitan Rebana adalah wilayah tujuh kota/kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan, dan Kota Cirebon.
UPI meraih peringkat 5 tertinggi dari 21 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dalam kategori Liga PTN Badan Hukum.
Banyak kampus terbaik berdiri di Jawa Barat. Kami berharap mereka memberi kontribusi dalam pembangunan di daerah tempatnya berada
INDONESIA memiliki potensi produk invensi dan inovasi yang sangat besar. Namun sayangnya, banyak diantaranya hanya berujung pada purwa rupa dan jurnal ilmiah.
Gereja Katedral Jakarta sekaligus mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai gereja pertama di Indonesia yang memiliki panel surya.
DIREKTUR Jenderal Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM, Dhahana Putra, mengaku prihatin dengan tingkat polusi udara di Jakarta.
Inovasi utama kegiatan tersebut adalah pemasangan smart charger box yaitu kotak pengisian daya yang sepenuhnya menggunakan tenaga dari panel surya.
Ini merupakan bagian pertama dari sejumlah langkah untuk menambah panel surya pada delapan panel surya di ISS yang telah beroperasi tanpa henti sejak Desember 2000.
Laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Energi (DOE) mengatakan tenaga surya dapat menyumbang sebanyak 40% dari pasokan listrik pada 2035 dan 45% pada 2050.
Amerika Serikat telah mengadopsi Inflation Reduction Act (IRA) yang berisi investasi, subsidi, dan pemotongan pajak senilai US$370 miliar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved