REKTOR Universitas Tarumanagara (Untar) Prof Agustinus Purna Irawan mengatakan dengan kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa dilatih untuk dapat berkolaborasi. Hal ini dimungkinan karena dalam MBKM salah satu poinnya adalah wirausaha.
"Dalam hal ini mahasiswa berwirausaha, dosen juga berwirausaha. Terjadi kolaborasi yang dilakukan oleh mahasiswa sejak berada pada jenjang pendidikan tinggi," ujar Agustinus pada pembukaan Entrepreneur Week Untar ke-16, Kamis (27/5).
Dalam program pekan kewirausahaan tersebut, mahasiswa dapat berkolaborasi dengan mahasiswa lain dari program studi yang berbeda. Kolaborasi menjadi penting karena mahasiswa tidak bisa sendiri dalam menjalankan bisnisnya.
"Kita tidak bisa sendiri, pasti berkolaborasi dengan berbagai macam pihak. Kolaborasi penting untuk meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra," ucapnya.
Dia menjelaskan MBKM dengan salah satu poinnya, yakni wirausaha juga memiliki peran dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Karena itu, pihaknya mendorong mahasiswa untuk ikut terjun ke dunia wirausaha setelah lulus kuliah.
Dengan MBKM, lanjut dia, mahasiswa dapat melakukan banyak hal yang nanti dapat dikonversi dengan mata kuliah terdekat menjadi satuan kredit semester. Sistem penilaian pun mengalami perubahan mengikuti ketentuan dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek.
"Sistem penilaian mengikuti ketentuan dari Dikti yang berbasis pada kinerja, yang tentu saja dengan kombinasi antara pengetahuan dan pengalaman di lapangan," ujarnya.
Sementara itu, pelaksanaan pekan kewirausahaan Universitas Tarumanagara diikuti 47 kelompok mahasiswa. Kategori bisnis yang diangkat, yakni makanan dan minuman, busana, dan aksesoris. (Ant/OL-15)