Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Konsolidasi Tahap I BRIN Libatkan 12 Ribu Pegawai dan Rp26,8 T

Faustinus Nua
27/5/2021 20:58
Konsolidasi Tahap I BRIN Libatkan 12 Ribu Pegawai dan Rp26,8 T
Pegawai memasuki Kantor Kementerian Riset dan Teknologi /Badan Riset dan Inovasi Nasional di Jakarta.(Antara/Indrianto Eko Suwarso.)

KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa pihaknya tengah fokus pada konsolidasi SDM, infrastruktur, dan anggaran. Pada tahap pertama, konsolidasi ditujukan kepada lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yaitu LIPI, BPPT, Lapan, dan Batan, serta beberapa unit riset di lembaga pemerintah lain.

"Konsolidasi tahap pertama ini menyangkut lebih kurang 12.000 orang pegawai di dalamnya serta Rp26,8 triliun anggaran," ungkapnya dalam audiensi Media Indonesia, Kamis (27/5). Konsolidasi tahap I tersebut akan mulai berjalan awal bulan Juni.

Sementara tahap II akan mulai berjalan pada Agustus nanti, sehingga di akhir tahun atau awal 2022 konsolidasi sudah bisa diselesaikan. "Jadi mulai 1 Januari 2022 organisasi BRIN sudah bisa beroperasi secara penuh," imbuhnya.

Dijelaskannya, konsolidasi dan integrasi riset dan inovasi dalam BRIN dibutuhkan karena saat ini sumber daya riset dan inovasi tersebar di berbagai institusi. Akibatnya meskipun secara total SDM iptek Indonesia sudah cukup besar (1.071 per sejuta penduduk), tetapi critical mass-nya masih rendah.

Konsolidasi sumber daya riset dan inovasi menjadi salah satu tugas yang diberikan oleh Presiden kepada BRIN, sejalan dengan amanat UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Iptek. "Oleh karena itu, sumber daya riset nasional harus dikonsolidasikan supaya BRIN menjadi enabler, agar lebih banyak sektor swasta yang tertarik melakukan riset bersama BRIN," ujar Handoko.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa riset merupakan aktivitas yang high-risk dan high-cost, sehingga menjadi kewajiban pemerintah untuk memfasilitasinya. BRIN, kata dia, akan menyediakan fasilitas dan SDM riset untuk bisa diakses oleh sektor swasta/industri/dunia usaha. "BRIN akan dijadikan sebagai open platform dan co-research space untuk semua pihak yang melahirkan sebanyak-banyaknya riset swasta," tambahnya.

 

Terkait dengan fokus program riset dan inovasi BRIN, Handoko mangatakan bahwa digital economy, green energy, dan blue economy yang berbasis biodiversity (keanekaragaman hayati) dan sumber daya lokal akan menjadi program utama BRIN. Selain itu, pelaksanaan Program Riset Inovasi Nasional (PRIN) dan Konsorsium Riset dan Inovasi penanggulangan covid-19 juga tetap akan menjadi prioritas.(OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya