Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
TIM Divisi Humas Polri beserta Polres Bantul menyambangi Pondok Pesantren An-Nur di Dusun Ngrukem, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Jumat (21/5).
Adapun pondok pesantren yang berdiri sejak 1976 itu subur dengan santri penghafal Alquran.
Pondok itu juga mampu menampung lebih dari 2 ribu santri putra maupun putri dari dalam dan luar negeri yang hendak mengaji Alquran.
Baca juga: Pemda Aceh Barat Resmi Buka Rekening Donasi untuk Palestina
Kegiatan itu bertujuan mengingatkan santri akan bahaya radikalisme di kalangan remaja.
Program kontraradikal sendiri ialah benteng atau pertahanan diri bagi masyarakat, agar tidak mudah dimasuki oleh paham radikal.
Kedatangan tim Divisi Humas Polri kali ini diwakili oleh Kabag Pensat Humas Polri Kombes Hendra Rochmawan yang didampingi Waka Polres Bantul Kompol Noer Alam.
Lalu, ponpes Tahfidz Alquran itu diwakili pengasuh pesantren An-Nur KH Muslim Nawawi.
Dalam sambutannya, Noer memberikan motivasi kepada para santri. Pasalnya, Noer pernah menjadi santri dan mondok di Ciparay pada 1999 silam.
"Jadi rekan-rekan santri, saya dulu pada 1999 pernah seperti sekalian, saya mondok di Ciparay, Kabupaten Bandung. Dulu saya di sana belajar ngaji," papar Noer di Ponpes An-Nur, Jumat (21/5).
Sementara itu, Muslim menjelaskan pihak ponpes sudah menekankan sejak awal kepada santri soal bahaya radikalisme.
"Insya Allah kaum nahdiyin ini tidak diragukan lagi tentang masalah radikalisme dan sangat menentang radikalisme," ujar Muslim.
"Karena, sejak awal, para santri sudah ditanamkan rasa untuk hubbul wathon minal iman (cinta tanah air adalah sebagian dari iman)," tambahnya.
Kemudian, lanjut Muslim, santri di An-Nur ini diberikan pemahaman yang sesuai dengan paham para ulama-ulama dan pendiri-pendiri bangsa yang sangat menekankan nasionalisme.
"Insya Allah kami jauh dari masalah radikalisme," ungkapnya.
Tidak lupa, Muslim pun mengatakan pihaknya sangat mendukung program kontraradikal Polri dan berterima kasih atas kedatangan tim Divisi Humas Polri ke ponpes.
"Alhamdulilah, kami sangat mendukung program ini dan sekaligus kami berterima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Divisi Humas Polri yang berkenan bersilaturahim ke pondok kami dan sekaligus memberikan bimbingan yang berkaitan dengan radikalisme," pungkasnya. (OL-1)
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
MU akan menjaring 11 pemain muda berbakat Indonesia dalam ajang Ayo Indonesia Bisa Academy 2015 yang digelar di 16 kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved