Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Vaksin Gotong-Royong Sasar 40 Ribu Pekerja

Atalya Puspa
17/5/2021 13:25
Vaksin Gotong-Royong Sasar 40 Ribu Pekerja
Ilustrasi(MI/Tosiani)

JURU Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma Bambang Heriyanto menyatakan bahwa vaksinasi gotong-royong ditargetkan menyasar 40 ribu pekerja di Indonesia. Program vaksinasi tersebut akan dimulai pada besok, Selasa (18/5).

"Vaksinasi akan dilaksanakan di masing masing fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk dan memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi. Vaksinatornya tergantung yang disiapkan oleh masing-masing fasilitas kesehatan," kata Bambang saat dihubungi, Senin (16/5).

Adapun, program vaksinasi gotong-royong akan memprioritaskan industri manufaktur di wilayah Jabodetabek. Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menyatakan, hingga saat ini terdapat 22.500 perusahaan yang telah mendaftarkan diri ke Kadin untuk ikut serta dalam program vaksinasi gotong-royong.

“Karena jumlah vaksin yang datang ini juga bertahap dan awalnya terbatas, kita tidak mungkin bisa sekaligus semua. Jadi, memang perusahaan yang mendaftar ini juga harus bersabar, ya, untuk mendapatkan gilirannya nanti,” ucap Shinta.

Untuk diketahui, program vaksin gotong-royong ditujukan untuk pekerja-pekerja di Indonesia. Adapun, harga vaksin gotong-royong dipatok sebesar Rp879.140 untuk dua kali penyuntikan vaksin. Biaya tersebut akan ditanggung oleh pihak pengusaha.

Saat ini sendiri, vaksin gotong-royog akan dilakukan menggunakan vaksin merk Sinopharm yang telah datang ke Indonesia sebanyak 1 juta dosis.

Baca juga : Vaksin Gotong-Royong Dimulai Besok di Jabodetabek

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk penggunaan vaksin merk Sinopharm. Kepala BPOM Penny Lukito mengungkapkan bahwa BPOM bersama sejumlah pihak terkait telah melakukan evaluasi keamanan, khasiat dan mutu terhadap vaksin tersebut.

"Hasil evaluasi terhadap data-data yang kami terima mutu, prpoduksi atau data studi preklinik dan klinik pemberian vaksin sinopharm 2 dosis dengan selang pemberian 21 sampai 28 hari menunjukan profil keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik dan efikasi serta respon untk meningkatkan imun yang baik," kata Penny.

Penny menjabarkan, Sinopharm telah melakukan uji klinik fase 3 di Uni Emirat Arab dan sejumlah negara lainnya yang melibatkan sebanyak 42 ribu orang. Adapun, dari situ didapatkan hasil bahwa vaksin Sinovarm memiliki efikasi sebesar 78%.

Selain itu, data-data menunjukan bahwa efek samping lokal yang sering dilaporkan saat uji klinis adalah nyeri otot, bengkak, kemerahan, sakit kepala, batuk, dan efek ringan lainnya.

"Tapi efek samping yang dilaporkan sangat kecil, yakni 0,01%. Sangat jarang. Sehingga dari aspek keamanan dapat dikatakan aman," ucapnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik