Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tansformasi Sektor Riset Tidak Sekadar Ganti Baju

Faustinus Nua
06/5/2021 13:35
Tansformasi Sektor Riset Tidak Sekadar Ganti Baju
BRIN: Pemerintah telah melebur Kemenristek ke Kemendikbud dan menempatkan BRIN sebagai lembaga tersendiri untuk riset dan inovasi.(ANTARA/ Indrianto Eko Suwarso)

PELEBURAN empat lembaga pemerintah non kementerian (LPNK), yakni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai upaya transformasi menyeluruh di sektor riset dan inovasi Indonesia dan tidak sekadar 'ganti baju' seperti sebelum-sebelumnya.

“Kita tidak bisa membiasakan tradisi tetapi kita harus mentradisikan yang benar. Kalau hanya ‘ganti baju’ saja, tidak akan ada artinya,” ungkap Kepala BRIN Laksana Tri Handoko  dalam keterangan resmi, Kamis (6/5). Dia menjelaskan, komitmen BRIN adalah mencetak SDM unggul untuk dapat bersaing di bidang riset dan inovasi. Sektor itu terus didorong sehingga bisa berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia sendiri.

“Komitmen BRIN menjadi platform pencetak SDM unggul. Untuk itu, kita akan berkreativitas dalam koridor regulasi dan kita berharap ada dampak ekonomi dari aktivitas riset,” imbuhnya. Handoko menekankan tiga arah kebijakannya dalam memimpin BRIN. Pertama, melakukan konsolidasi sumber daya (manusia, infrastruktur, anggaran) iptek untuk meningkatkan critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia untuk menghasilkan invensi dan inovasi sebagai fondasi utama Indonesia Maju 2045.

Kedua, menciptakan ekosistem riset sesuai standar global yang  terbuka (inklusif) dan kolaboratif bagi semua pihak (akademisi, industri, komunitas, pemerintah. Ketiga, menciptakan pondasi ekonomi berbasis riset  yang kuat dan berkesinambungan dengan fokus digital - green - blue economy.

Sementara target BRIN adalah konsolidasi lembaga riset pemerintah utama pada 1 Januari 2022. “Transformasi proses bisnis dan manajemen riset secara menyeluruh ditargetkan untuk percepatan peningkatan critical mass sumber daya manusia, infrastruktur, dan anggaran iptek,” ucapnya.

Adapun refocusing pada riset untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, kelautan) lokal, di samping terus mengejar ketertinggalan iptek. “Menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografi, seni budaya) local juga merupakan taget lain yang tidak kalah penting,” tuturnya.

Lebih lanjut, BRIN akan menjadi fasilitator dan enabler industri lokal dalam melakukan pengembangan produk berbasis riset, dan menciptakan industri dengan basis riset kuat dalam jangka panjang. "Menjadi platform penciptaan SDM unggul di setiap bidang keilmuan, dan entrepreneur berbasis inovasi iptek, dan meningkatkan dampak ekonomi langsung dari aktifitas riset, dan menjadikan sektor iptek sebagai tujuan investasi jangka panjang serta penarik devisa," jelasnya.

Meski keempat lembaga dileburkan, kepada Media Indonesia, Handoko mengatakan tengah mendiskusikan struktur organisasi untuk lembaga itu. Tentunya, dengan menyatukan LPNK maka diharapkan tidak ada lagi tumpang tindih riset di masa datang.
"Disadari atau tidak banyak riset di topik yang sama oleh beberapa pihak. Mungkin juga satu pihak melakukan sisi hulunya, pihak lain sisi hilirnya. Dengan konsolidasi ini bisa lebih disinergikan juga," tandasnya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik