Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BERTEPATAN dengan Hari Pendidikan Nasional dan rangkaian dari Dies Natalis ke-57, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) meluncurkan peluncuran Edura TV yang merupakan televisi kampus yang akan menampilkan kegiatan-kegiatan di UNJ maupun di luar UNJ serta sebagai media yang menghubungkan dan mendekatkan UNJ kepada masyarakat. Acara peluncuran Edura TV dilakukan di Aula Gedung UTC Lantai 8, Kampus A UNJ, Minggu (2/5).
Rektor UNJ, Prof Komarudin, M.Si menjelaskan perkembangan media digital saat ini begitu pesat, termasuk di dalamnya TV digital. Media ini tentu sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan upaya pencerdasan bangsa.
"UNJ sebagai lembaga pendidikan tinggi tentu perlu adaptif dengan perkembangan media digital yang ada, dan harus mampu memanfaatkan keunggulan media digital ini sebagai media transformasi pendidikan, baik untuk keperluan internal UNJ maupun untuk upaya yg lebih luas, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa," ungkap Komarudin.
Lebih lanjut, Komarudin mengungkapkan sebagai PTN BLU, UNJ juga harus menangkap peluang dari kebermanfaatan media digital untuk memperoleh revenue. Menurutnya, UNJ memiliki potensi yang bisa diaktualisasikan dan dikonversi menjadi income generating baik di bidang olahraga, seni, kuliner, fashion, teknik, pariwisata, maupun konten, dan media pembelajaran.
"Semua itu bisa dikemas menjadi programa dan komoditas media digital yang marketable. Dua fungsi utama inilah yang menjadi alasan penting berdirinya Edura TV, Media Transformasi UNJ, unit bisnis di bawah Edura UNJ sebagai University Bussines Center UNJ," tegas Komarudin.
Sementara Syaifudin selaku Ketua Pelaksana Peluncuran Edura TV dan juga Kepala Media Humas UNJ mengatakan dengan peluncuran Edura TV ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat mengakses informasi tentang UNJ melalui platform berbasis media digital ini.
"Selain itu juga Edura TV dapat menjadi media yang dapat memberikan berbagai informasi mengenai berbagai inovasi pendidikan yang ada di sekolah maupun di UNJ sendiri," ungkap Syaifudin. (RO/OL-15)
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Pancasila dan khilafah tidak bisa hidup berdampingan di Indonesia. Salah satunya harus dikorbankan.
SOSOK Prof Yudian Wahyudi menjadi salah satu lulusan pesantren yang berhasil di dunia akademik. Dari Pesantren Termas di Pacitan, Jawa Timur.
Adapun pada pilkada 2007 dan 2012, partisipasi pemilih mencapai sekitar 65 persen. Sedangkan pilkada 2017 jumlahnya meningkat lebih dari 70%.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan radikalisme tidak boleh dibiarkan tumbuh di lingkungan kampus.
"Saya kira tahun ini dimungkinkan perguruan tinggi dibuka. Saya kira dengan cara terbatas, kapasitasnya terbatas, kemudian jamnya terbatas, kemudian mata kuliahnya terbatas," kata Ariza
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved