Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

AstraZeneca Catat Penjualan Vaksin Rp3,96 T di Kuartal I 2021

Insi Nantika Jelita
30/4/2021 18:49
AstraZeneca Catat Penjualan Vaksin Rp3,96 T di Kuartal I 2021
Vaksin AstraZeneca(AFP/Marco Bertorello)

RAKSASA farmasi Inggris, AstraZeneca melaporkan penjualan hasil vaksinnya sebesar US$275 juta atau sekitar Rp3,96 triliun pada kuartal I 2021, Jumat (30/4). Penjualan itu berasal dari 68 juta dosis vaksin yang diluncurkan dengan sekali suntik dipatok harga U$4. 

Ini adalah pertama kalinya sebuah perusahaan mengumumkan angka dari penjualan vaksin covid-19 yang terkemuka di dunia.

Suntikan Covid-19 AstraZeneca dikembangkan bersama Universitas Oxford, Inggris, dan dinilai menjadi kunci dalam upaya vaksinasi cepat di Inggris.

Namun, di satu sisi publik khawatir pada suntikkan soal pembekuan darah. Selain itu perusahaan farmasi tersebut tengah dalam pertarungan hukum dengan Uni Eropa atas kekurangan pengiriman vaksin.

AstraZeneca juga mengungkapkan, laporan laba bersih menjadi US$1,56 miliar pada triwulan I 2021, naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$780 juta. Total pendapatan naik 11% menjadi US$ 7,32 miliar untuk tiga bulan pertama atau hingga Maret 2021.

Perusahaan itu juga menjelaskan bahwa kinerja kuartalannya juga didorong oleh penjualan yang kuat dari obat kanker baru mereka. 

Baca juga : Penyebaran Covid-19 Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

"Kami mencapai kemajuan yang solid pada kuartal pertama tahun 2021 dan terus meningkatkan portofolio obat-obatan yang mengubah hidup masyarakat," kata CEO AstraZeneca Pascal Soriot dilansir AFP, Jumat (30/5)

"Obat-obatan baru menyumbang lebih dari setengah pendapatan dan semua daerah (penjualan) menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan," tambahnya.

Soal gugatan dari Uni Eropa atas dugaan pelanggaran perjanjian pembelian lanjutan vaksin di wilayah negara itu, AstraZeneca menyatakan akan membela diri dengan kuat di pengadilan

AstraZeneca mengatakan akan mengirimkan sekitar 50 juta dosis ke Eropa pada akhir April, tetapi itu dikatakan jauh lebih rendah daripada jumlah yang seharusnya diterima oleh Brussel, Belgia.

Sidang pengadilan antara EU-AstraZeneca dijadwalkan pada 26 Mei, kata pengadilan Belgia pada Rabu (28/4). (AFP/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya