Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar pelatihan melukis masa depan, dengan tema 'Songsong Masa Depanmu dengan Gemilang', selama dua hari pada 17-18 April 2021. Pelatihan dilakukan untuk pembekalan awal peserta Beasiswa Cendekia Baznas Albukhary International University, Malaysia.
Pembekalan berupa pelatihan untuk menggali minat bakat yang nantinya berpotensi untuk karir di kehidupan pasca kampus.
Pembekalan diberikan di awal perkuliahan dengan tujuan para peserta yang mengikuti pelatihan dapat mempersiapkan diri lebih awal untuk melihat ke depan beragam potensi dalam dirinya.
"Kita di sini cukup beruntung, merupakan 11% orang yang melanjutkan kuliah, pendidikan sarjana. Tapi jangan membuat suatu keberuntungan itu bukanlah hal yang tenang, perlu diingat penyumbang pengangguran terbanyak salah satunya dari seorang sarjana," Kepala Lembaga Beasiswa Baznas, Sri Nurhidayah, dalam sambutannya.
"Jangan sampai kita adalah salah satunya. Maka dari itu, adik-adik diharapkan dengan bersungguh sungguh mengikuti pelatihan ini," kata Sri Nurhidayah.
Acara yang dipandu oleh Marina Intansari, dari tim Lembaga Beasiswa Baznas ini dihadiri 38 peserta dari berbagai daerah di Indonesia "Muhammad Surya Adi Kusuma dari Sorong, Papua Barat," ucap Surya salah satu peserta yang hadir.
"Hafidz Fajar dari Bandung hadir hadir!" ucap Fajar dengan semangat.
Insya Allah enam orang peserta beasiswa akan berangkat berkuliah ke Malaysia pada 21 April 2021 mendatang. Perkuliahan selama ini dilakukan secara daring (online). Pada tahun ini seluruh peserta akan berangkat ke Malaysia dan berkuliah secara tatap muka dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Riska Pramita juga mengisi dalam acara ini sebagai perwakilan dari Kedutaan Besar Malaysia. Riska memberikan pembekalan panduan hidup mengenai seputar di Malaysia.
"Adik-adik disini, perlu diingat harus terus jaga kesehatan, jaga nama baik Indonesia, jaga diri. Jangan lupa juga untuk selalu aktif di perkuliahan, aktif mengikuti organisasi, cari kenalan sebanyak-banyaknya," ucap Riska dalam pemaparannya.
Acara pelatihan melukis masa depan dibawakan pemateri, Nurman Susatyo, seorang pakar psikolog yang berkecimpung mengenai human resources dan pengembangan diri manusia.
"Teman-teman harus tahu tujuan awal kita hidup. Mulai buat keputusan dan rencana planning kalian. Rencana 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan. Selalu evaluasi rencana kalian. Harus bisa fleksibel juga terhadap beberapa perubahan. Pahami diri sendiri, pahami potensi kita. Jangan takut untuk melangkah." ungkap Nurman.
Semoga pembekalan ini menjadi lecutan awal bagi peserta beasiswa Baznas Albukhary International University, Malaysia untuk terus produktif dan menggali segala potensi diri yang ada. Insyallah 35 peserta akan menyusul ke malaysia dengan persiapan yang cukup. (RO/OL-09)
Grey Art Gallery yang berada di Jalan Braga ini rutin mengadakan pameran dan penghargaan untuk pelaku seni.
Acara berfokus pada ekspresi artistic, dengan penekanan terhadap penciptaan karya monokromatik yang mengacu pada karya.
PrizedMoments diadakan karena terinspirasi oleh penjualan revolusioner Beeple NFT pada 2021
Budayawan Agung Rai memastikan Ubud masih menjadi daya tarik seni bagi seniman yang datang ke Pulau Dewata.
Sebanyak 41 seniman dan kolektif seni dari berbagai negara ikut serta dalam proyek tersebut.
Acara Artist Playground “Crystallize” ini terdiri atas Art Toys Exhibition, Art Installation, dan Crystal Experience Room.
Acara ini merupakan bagian dari komitmen ParagonCorp dalam mendukung inklusi dan pengembangan profesionalisme dalam industri kecantikan.
meskipun keduanya berperan dalam merawat anak-anak, ada perbedaan penting antara baby sitter dan nanny yang perlu dipahami oleh orang tua
Project ini merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan memberdayakan satu juta ibu di Indonesia melalui peningkatan keterampilan digital.
Berbekal ilmu biji kopi dari suaminya, selain menjual minuman kopi yang diseduh, Yuni mulai membuat varian produk biji kopi kemasan untuk dijual.
Ia membagikan ilmunya untuk anak-anak di Panti Asuhan Katolik Tabita Putri, Balikpapan, Kalimantan Timur dengan membuka kelas meriah wajah secara gratis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved