Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Universitas Indonesia (UI) tengah melaksanalan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) Gelombang 2 yang dimulai Senin (26/4). Hingga hari kedua pelaksanaan ujian, Selasa (27/4) tercatat 3.628 peserta mengikuti tes tersebut di UI.
Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia mengungkapkan bahwa pelaksanaan UTBK berjalan lancar. Peserta yang hadir mencapai lebih dari 90% jumlah yang sudah mendaftar.
"Pada hari pertama pelaksanaan UTBK Gelombang ke-2 diikuti oleh 1.906 peserta, dengan rincian 1.818 peserta yang hadir untuk sesi pertama dan kedua, 88 peserta yang tidak hadir dengan presentase kehadiran 95.38%. Untuk UTBK hari kedua, diikuti oleh 1.810 peserta yang hadir dengan rincian 96 peserta tidak hadir dan presentase kehadiran 94.96%," terangnya dalam keterangan resmi UI, Rabu (28/4).
Baca juga: Satgas: Jangan Khawatir Suplai Vaksin Berkurang
Dijelaskannya, sebagai salah satu pusat UTBK, UI melaksanakan ujian gelombang ke-2 tersebut dengan menyediakan ruang kelas di 22 lokasi, yakni 16 lokasi di Kampus Depok dan 6 lokasi di Kampus Salemba, Jakarta.
Menurutnya, pelaksanaan UTBK Gelombang 2 sama seperti pada Gelombang I, dengan total 51 ruang ujian dan 953 unit komputer, ditambah 148 unit komputer cadangan per sesi ujian. Pada setiap ruang ujian tersebut terdapat seorang pengawas dan teknisi ruang ujian (lab komputer).
Namun, hal yang berbeda dari gelombang sebelumnya adalah para peserta diharuskan melalui pemeriksaan deteksi metal sebelum memasuki tempat ujian.
"Ini sesuai dengan arahan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), hal ini dilakukan guna mendeteksi jika terdapat alat yang memungkinkan peserta melakukan hal yang tidak diharapkan, seperti spycam dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, UI juga menerapkan protokol kesehatan kepada semua yang hadir baik peserta, pengawas, dan juga panitia. Peserta dan pengawas wajib memakai masker, menjaga jarak dengan peserta lain maupun pengawas ujian, menjalani pengecekan suhu sebelum masuk ruang ujian, dan keharusan untuk mencuci tangan memakai sabun sebelum ujian berlangsung.
"Para peserta juga disarankan membawa handsanitizer pribadi. Sebelum hari H ujian, pengawas telah melakukan tes SWAB antigen. Seluruh ruang kelas yang akan dipergunakan sebagai tempat ujian, sebelumnya sudah terlebih dulu disemprot dengan desinfektan," imbuhnya.
Adapun, melalui jalur UTBK-SBMPTN tahun ini, UI akan menerima 1.644 mahasiswa baru untuk 64 program studi S1 Reguler, atau sebesar 30% dari total keseluruhan daya tampung. Pengumuman hasil UTBK-SBMPTN Gelombang I dan 2 akan dilakukan serentak pada Senin, 14 Juni 2021 pukul 15.00 WIB. (H-3)
Pada pemilihan pejabat yang dilakukan secara terbuka, biasanya pendaftar baru mendaftar menjelang penutupan pendaftaran.
Proses verifikasi dan validasi tidak berkaitan dengan SMA atau SMK tujuan yang akan dipilih dalam proses SPMB.
Anggota sekaligus Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY M Taufiq HZ mengatakan keenam calon harus menjalani tes kesehatan pada11-12 Juni mendatang.
Proses penetapan, lanjut dia akan mencakup seleksi administrasi, tes kesehatan, kunjungan, dan wawancara ke rumah calon murid baru.
Program SMMPTN-Barat yang pada tahun ini memasuki tahun sembilan menyiapkan kuota 993 prodi dari 28 PTN dengan jumlah 17.909 kursi calon mahasiswa.
Hal tersebut adalah sebagai bentuk mengakomodasi kehadiran perempuan untuk menjadi bagian penting dalam memberikan edukasi siaran sehat dan bermanfaat bagi perempuan.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved