Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Muhaimin Ajak Publik Terapkan Gaya Hidup Rendah Karbon

Sri Utami
22/4/2021 17:15
Muhaimin Ajak Publik Terapkan Gaya Hidup Rendah Karbon
Kampanye pelaksanaan Earth Hour, salah satu upaya mengurangi emisi karbon, di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (27/3).(ANTARA)

WAKIL Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kokesra) Abdul Muhaimin Iskandar mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup rendah karbon untuk menjaga bumi dari kerusakan. Tidak hanya itu dia juga meminta masyarakat untuk menerapkan green development sebagai cara membangun Indonesia yang lebih berkelanjutan. 

“Bumi dan ekologi kita saat ini telah melampaui daya dukung yang dimiliki. Saatnya kita teribat aktif untuk menurunkan emisi global dengan pembangunan rendah karbon yang lebih ramah lingkungan. Semua dari kita membutuhkan bumi yang sehat, mata pencaharian dan pekerjaan yang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk kemajuan Indonesia," ujarnya, Kamis (22/4).

Dalam melakukan hal tersebut, diperlukan komitmen dan upaya kerja bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan serta menurunkan emisi karbon secara bersamaan, khususnya di tengah kondisi pandemi covid-19. Sedangkan green development dapat lebih berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. 

"Kita semua bisa mengambil peran dalam menjaga bumi. Keputusan dan tindakan yang kita lakukan, akan sangat berdampak terhadap masa depan penduduk dan generasi mendatang Indonesia. Kita harus menggunakan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan untuk menerapkan kebijakan pertumbuhan emisi rendah karbon," ungkapnya.  

Indonesia merupakan negara yang terdampak perubahan iklim secara nyata. Tren kenaikan terjadinya bencana ekeologis dan bencana hidrometeorologi adalah bukti dampak perubahan iklim dan kerusahakan lingkungan yang disebabkan oleh naiknya suhu rata-rata bumi yang mendekati 1,5 derajat celcius 

“Sudah waktunya kita mengusung nasionalisme lingkungan (enviromental nationalism), yaitu kecintaan dan kebanggaan kita terhadap bangsa Indonesia bersatu padu dengan perjuangan kita untuk mencegah pemanasan dan kerusakan bumi dengan penerapan pembangunan berkelanjutan yang ditopang dari pemikiran inovatif yang dapat memulihkan ekosistem bumi," tandas Muhaimin. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya