Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Berbuka dengan para Manula di Bantaran Sungai Code

AT/H-2
18/4/2021 05:20
Berbuka dengan para Manula di Bantaran Sungai Code
ilustrasi--Warga membawa nasi tumpeng saat mengikuti prosesi ruwatan Kali Code bertajuk "Reresik Kali Nandur Paseduluran".(ANTARA/Andreas F)

WAKTU sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Sekira 30 menit lagi waktu buka puasa untuk wilayah Kota Yogyakarta, DIY. Sekelompok anak muda dengan beberapa tas kresek berukuran besar menghampiri sebuah gapura bertuliskan Kampung Code.

Tas kresek tersebut berisi paket buka puasa, yaitu nasi kotak, mi instan, dan air mineral yang akan dibagikan kepada warga.

"Sasaran kami sebenarnya manula, tetapi kami juga memberikan paket untuk buka puasa ini kepada keluarga yang kami temui," kata Veronica Christamia Juniarmi, penggagas gerakan Tempat Nasi Jogja, Jumat (16/4).

Hari itu mereka membawa 150 paket berbuka. Melalui aksi ini, ia ingin merangkul masyarakat Yogyakarta untuk saling menghargai dan mencintai siapa pun di sekitarnya.

Soenah, 70, tampak gembira ketika paket buka puasa itu sampai ke tangannya. Ia pun mengaku, selama empat hari puasa ini, baru kali ini mendapat buka puasa. Namun, untuk bantuan bahan pokok, ia sudah pernah menerima.

"Senang sekali. Ini berkah dan rezeki untuk berbuka. Saya puasa," ungkapnya.

Dalam sejarahnya, Kampung Code yang menjadi lokasi pembagian paket buka bersama hari itu pada sekitar 1980-an pernah mendapat pendampingan dari arsitek sekaligus pemuka agama Katolik, Romo YB Mangunwijaya. (AT/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya