Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Umat Muslim Memulai Ramadan di Bawah Bayang-bayang Korona

Adiyanto
13/4/2021 20:35
Umat Muslim Memulai Ramadan di Bawah Bayang-bayang Korona
Penjual makanan untuk berbuka puasa (takjil) melayani pembeli di Jalan Ahmad Yani, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (13/4)(Antara)

Mohamad Fathi, warga ibu kota Jakarta, mengaku senang karena pada Ramadan tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya ketika orang-orang dilarang mengikuti salat tarawih.

"Tapi tahun ini, saya sangat senang akhirnya kami bisa pergi ke masjid untuk menunaikan salat tarawih di masjid meskipun kami tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat," katanya kepada AFP, Selasa (13/4).

Indonesia, negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia telah memberlakukan batasan, dalam melaksanakan ibadah salat tarawih. Masjid hanya diizinkan menampung orang dengan kapasitas maksimal 50%. Para jamaah pun diharuskan memakai masker dan membawa sajadah sendiri.

Arab Saudi, rumah bagi tempat paling suci umat Islam, juga memberlakukan hal yang sama. Pihak berwenang juga mengatakan hanya orang yang telah divaksin yang diizinkan untuk melakukan umrah pada tahun ini, termasuk saat Ramadan.

Di Mesir, pembatasan jauh lebih tidak ketat dibandingkan tahun lalu karena orang-orang turun ke jalan untuk menandai dimulainya bulan puasa.

Melonjaknya kasus virus korona di banyak bagian dunia membayangi dimulainya bulan suci Ramadan pada tahun ini.

Di Eropa, benua yang paling parah terkena dampak, melewati ambang satu juta kematian akibat virus mematikan  ini, sementara negara-negara Asia Selatan kini sedang berjuang melawan wabah penyakit yang telah melumpuhkan ekonomi global.

Program vaksinasi memang memberi harapan kepada orang-orang yang muak dengan pembatasan yang memasuki tahun kedua. Di India, kasusnya malah melonjak lagi kendati sebagian warganya telah divaksin.

Jumlah total kematian akibat virus mendekati tiga juta, menurut penghitungan AFP dari data resmi, karena Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan infeksi meningkat secara eksponensial meskipun ada upaya yang ditujukan untuk menghentikannya.

Dari Indonesia hingga Mesir, banyak muslim di seluruh dunia memulai Ramadan tahun in i dengan keprihatinan dan memberlakukan pembatasan.

Di Pakistan,  pemerintah mendesak masjid untuk hanya mengizinkan salat di halaman terbuka dan secara ketat menegakkan jarak sosial untuk menghindari lonjakan kasus seperti Ramadan tahun lalu.

Namun, di pasar para pembeli dan pedagang berdesakan sehingga memicu kecemasan munculnya penularan. "Kami telah memohon kepada orang-orang untuk memakai masker dan menjaga jarak tetapi tampaknya jumlahnya mereka terlalu banyak. Orang sepertinya masih belum siap menerima bahwa ada virus dan kami sedang mengalami pandemi," kata Zubair Mehmood, seorang pemilik toko di kota Rawalpindi. (AFP/M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya