Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNTUK mempercepat implementasi penurunan kasus stunting di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melalui platform Kedaireka, melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi. Kolaborasi ini diharapkan bisa menurunkan angka stunting dari 29% menjadi 14% selama 4 tahun ke depan.
"Kita diminta untuk menurunkan stunting dari 29% menjadi 14%. Tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri oleh masing-masing kelembagaan yang ada di Indonesia. Maka dari itu, pencegahan ataupun percepatan penurunan angka stunting di Indonesia akan dikawal secara bersama-sama," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud) Paristiyanti Nurwardani dalam webinar Kedaireka “Kolaborasi Perguruan Tinggi dalam Mengatasi Stunting di Indonesia”, Kamis (1/4).
Menurut Paris, Indonesia telah melewati batas ambang stunting yang ditetapkan Word Health Organization (WHO) yakni sebesar 30%. Dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia, jelas Paris, dibutuhkan stakeholder yang sudah diatur dalam platform Kedaireka dan dinamakan pentahelix stakeholder, dimana pemerintah, akademisi, media, industri, dan perguruan tinggi bersatu untuk menurunkan kasus stunting menjadi 14% selama 4 tahun ke depan.
"Tantangan kita adalah penurunan kasus stunting dari 29% harus turun menjadi 14%. Karena itu, mari singsingkan lengan baju kemudian turun ke lapangan dan memberikan apa yang bisa kita diberikan kepada negara dan perangi stunting dengan kolaborasi melalui Kedaireka," ungkap Paris.
Di sisi lain, Sekretaris Eksekutif TNP2K Setwapres, Suprayoga Hadi mengapresiasi upaya kolaborasi yang dilakukan Ditjen Dikti Kemendikbud melalui Kedaireka untuk mengatasi permasalahan stunting. "Tanggung jawab bersama ini sudah sepatutnya diapresiasi karena teman-teman di perguruan tinggi sudah perhatian terhadap upaya penurunan kasus stunting secara kolaboratif dengan pihak-pihak lain," ujar Hadi. (RO/OL-15)
PEMERINTAH melalui Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Konsorsium Riset Artificial Intelligence
Pendidik dan tenaga pendidik merupakan inspirator, motivator, katalisator, dan penjaga gawang yang bisa memberikan perubahan kepada para siswa.
Kemendikbud yang menggunakan dana rakyat sedang serius bekerja di bidang yang merupakan spesialisasinya.
Perhatian Kemendikbud terhadap pendidikan di daerah khusus bernilai strategis dalam memelihara dan meningkatkan rasa nasionalisme warga.
Dalam STEM, siswa juga dilatih untuk mengembangkan kompetensi sosial melalui kegiatan kolaborasi dalam kelompok.
Seorang individu tidak akan memikirkan tentang pengakuan dan penghargaan sebelum kebutuhan dasar akan makanan dan tempat tinggal mereka terpenuhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved