Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Indonesia Harus Mandiri Vaksin

Nur Azizah
02/4/2021 11:02
Indonesia Harus Mandiri Vaksin
Petugas menyiapkan vaksin covid-19 yang akan disuntikan ke seorang prajurit TNI di Lanud Husein Sastranegara, Bandung.(ANTARA/Novrian Arbi)

JURU bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan embargo vaksin covid-19 yang dilakukan India menunjukkan Indonesia perlu mandiri. Indonesia harus bisa memproduksi vaksin sendiri.

"Pada prinsipnya, embargo vaksin AstraZeneca ini semakin menegaskan pentingnya kemandirian bangsa dalam memproduksi vaksin untuk mengurangi ketergantungan terhadap vaksin yang berasal dari luar," kata Wiku dalam keterangan tertulis, Jumat (2/4).

Embargo vaksin terjadi lantaran tingginya kasus covid-19 di India. Kendati begitu, pemerintah memastikan program vaksinasi nasional tidak akan terganggu.

Baca juga: Ketua Satgas: Jatim Tingkatkan Pemeriksaan Pintu Masuk Luar Negeri

"Program vaksinasi nasional akan tetap berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini merupakan komitmen pemerintah sehingga masyarakat dapat terlindungi dari covid-19," ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi, Indonesia tidak hanya membeli dari luar. Saat ini, Indonesia tengah mengembangkan vaksin buatan dalan negeri yang diberi nama Merah Putih.

"Dengan demikian Indonesia memiliki keleluasaan untuk memilih platform yang tepat dan sesuai untuk mengurangi ketergantungan terhadap vaksin impor secara bertahap dikurangi," tuturnya.

Wiku mengatakan bibit vaksin Merah Putih akan segera diserahkan kepada PT Bio Farma untuk dilakukan uji klinis. Sementara produksi massal ditargetkan akan dilakukan awal 2022.

Per kemarin, penerima vaksin dosis pertama telah mencapai 8.249.475 orang. Jumlah itu bertambah 253.758 dari hari sebelumnya.

Adapun jumlah penerima vaksinasi dosis kedua mencapai 3.850.791. Jumlah itu bertambah 141.194 orang dari hari sebelumnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya