Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Vaksinasi AstraZeneca Dikebut

Ferdian Ananda Majni
25/3/2021 20:31
Vaksinasi AstraZeneca Dikebut
Vaksinasi covid-19(Antara)

MENTERI enteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kadaluarsa vaksin AstraZeneca itu sampai akhir Mei untuk yang 1,1 juta dosis. Itu sebabnya vaksinasi dengan produk AstraZeneca terkonsentrasi supaya cepat terlaksana.

“Lihat track recordnya, siapa yang paling cepat itu Bali, Jawa Timur, dan juga TNI Polri. Jadi TNI Polri kita kasih itu (vaksin) 200 ribu untuk bisa cepat diselesaikan,” katanya Kamis (25/3).

Saat ini targetnya diupayakan dalam minggu ini bisa 500 ribu per hari. Jadi 1 juta bisa selesai dengan cepat.

Terkait target-target vaksinasi 1 juta per hari, masih ada kendala dari ketersedian vaksin. Budi menjelaskan, suply vaksin butuh 365 juta suntik untuk 181,5 juta orang kalau dirata-rata penyuntikan satu juta sehari.

Namun ada keterbatasan di jumlah vaksinnya, misal, jumlah vaksin di Januari-Februari hanya ada 3 juta dosis, maka vaksin tidak akan dihabiskan dalam 1 hari 1 juta vaksin.

Baca juga: Dana Formula E tak Transparan, DPRD Curiga Ada Penggelembungan

Itu sebabnya, secara perlahan pace (kecepatan) vaksinasi disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Dari bulan Januari sampai maret perlahan dinaikkan target vaksinasi ke 100 ribu per hari agar pas 3 juta dosis selesai dalam 6 minggu. Untuk Maret dan April ada 15 juta per bulan. Jadi kalau dibagi tiga 30 hari 500 ribu per hari

“Barulah di Bulan Mei sampai Juni naik ke 25 juta dosis, sehingga bisa dilakukan penyuntikan sampai 750 ribu per hari. Mulai bulan Juli itu 50 juta, sehingga bisa dilakukan penyuntikan 1,5 juta per hari," tutur Menkes Budi

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi di sekolah Ursulin pada Kamis (25/3). Ia mengapresiasi kegiatan tersebut karena melakukan vaksinasi terhadap 500 Lansia dan disabilitas.

“Terima kasih atas bantuannya secara sukarela untuk membuat senter vaksinasi untuk lansia dan disabilitas,” sebut Menkes Budi.

Saat ini suply vaksin hanya cukup untuk 25% populasi sampai bulan Juni. Sisanya 75% populasi harus selesai divaksinasi hingga Desember. Kalau saat ini kapasitasnya 500 ribu perhari termasuk 500 orang yang divaksinasi di sekolah Ursulin, maka target harus naik menjadi 1,5 juta vaksinasi perhari.

“Itu sebabnya kita harus melindungi dulu Lansia. Ada 21,6 juta Lansia di Indonesia sekarang yang disuntik baru sekitar 5%. Nanti juga setiap sentra-sentra vaksinasi lansia akan kita minta juga vaksinasi terhadap disabilitas,” ucap Budi.

Di samping itu, vaksinasi bagi masyarakat umum rencananya akan dilakukan pada bulan Juli. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan penyuntikan berbasis risiko.

Risiko pertama paling tinggi adalah tenaga kesehatan karena setiap hari terpapar virus. Jadi ada 1,5 juta tenaga kesehatan mesti disuntik duluan.

Risiko kedua terbesar adalah Lansia. Budi memperkirakan kalau penyakit Covid-19 ada di 100 orang anak muda maka kemungkinan dirawat di rumah sakitnya kecil. Tapi kalau Lansia terkena penyakit Covid-19 maka besar kemungkinan dirawat di rumah sakit. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya