Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
ADA tujuh jenis plastik berikut kodenya yang perlu diketahui. Jenis plastik umumnya dicantumkan di bagian bawah kemasan berupa logo segitiga berpanah dengan kode 1 hingga 7. Selain itu, tertera pula kode huruf yaitu PET atau PETE, HDPE, PVC atau V, LDPE, PP, PS, dan Other.
Berpedoman pada Resin Identification Code (RIC) yang diterbitkan oleh The Society of Plastic Industry (SPI) pada 1988 di Amerika Serikat, jenis plastik yang paling mudah didaur ulang yakni polyethylene terephthalate (PET) dengan kode angka 1. Ahli Teknologi Polimer dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia Mochamad Chalid mengatakan PET banyak digunakan sebagai bahan baku produk plastik, seperti kemasan botol dan galon air minum. Hal ini karena hasil daur ulang limbah plastik PET bisa dijadikan produk turunan yang baru, beragam, dan bisa dimanfaatkan kembali.
Chalid menyebut PET juga memiliki nilai ekonomi yang relatif tinggi karena kestabilan sifat-sifatnya, seperti berwarna jernih, ringan, serta mudah dibentuk, dan tidak mudah pecah. "Itulah alasan jenis plastik ini banyak dibutuhkan di industri daur ulang dan menjadi solusi yang efektif dalam menangani masalah tumpukan limbah plastik di Indonesia."
Mengingat jenis plastik tersebut paling bersahabat dengan tubuh kita dan alam, penggunaannya menjadi jawaban atas keinginan konsumen yang ingin mendapatkan kemasan lebih higienis, praktis, kedap udara, serta lebih aman dari pemalsuan, dan bebas dari bisphenol A (BPA). Selain itu, higienitas bahan PET terjamin keamanannya, baik dalam kondisi panas maupun dingin.
Dalam catatan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi), setiap tahun permintaan PET meningkat rata-rata 7%. "Industri daur ulang memerlukan sampah plastik PET dalam jumlah besar. Plastik sekali pakai tidak masalah apabila manajemen sirkular ekonomi dijalankan dengan baik," ujar Ketua Umum Adupi Christine Halim.
Hal itu juga sejalan dengan usaha pemerintah dalam mengurangi sampah plastik dengan keterliban semua pihak. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati, pengelolaan sampah membutuhkan komitmen semua pihak dan tidak mungkin diselesaikan hanya dengan satu pendekatan karena Indonesia merupakan negara besar.
"Tidak perlu diperdebatkan approach yang paling baik. Yang penting bisa membantu mengatasi masalah sampah plastik,” tandas Rosa.
Salah satu pengguna plastik PET yaitu PT Tirta Fresindo Jaya dengan produknya Le Minerale. Sustainability Director Tirta Fresindo Jaya Ronald Atmadja mengatakan, pihaknya memastikan botol dan galon yang diproduksinya menggunakan jenis plastik PET. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlangsungan lingkungan. "Perusahaan menghargai lingkungan dan mendukung regulasi pemerintah yang sangat penting untuk masyarakat," ungkapnya.
Agar secara ekosistemnya berjalan baik, perusahaan juga mulai menggandeng sejumlah asosiasi seperti Adupi dan IPI (Ikatan Pemulung Indonesia) untuk penarikan botol dan galon berbahan PET dari lingkungan. Penarikan ini untuk diproses daur ulang yang akan mendukung realisasi program Sirkular Ekonomi Nasional.
"Bersinergi dalam pengelolaan plastik yang semula hanya dipandang sebelah mata menjadi pendatang rezeki dan berkah bagi masyarakat. Hal ini karena pengelolaan plastik PET dapat 100% didaur ulang menjadi barang baru dengan nilai tambah yang cukup tinggi," tutup Ronald. (RO/OL-14)
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Momentum ibadah kurban menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
Sampah plastik bukan sekadar masalah lingkungan. Ini adalah masalah sistemik yang butuh solusi lintas sektor.
JURU Kampanye Isu Plastik dan Perkotaan Greenpeace Indonesia Ibar Akbar mengatakan upaya dalam mengurangi sampah plastik oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) perlu didukung
Moorlife juga terus memperkuat posisinya lewat inovasi dengan memanfaatkan peluang di pasar dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Moorlife NexG.
Kegiatan ini juga diisi dengan aksi daur ulang sampah plastik menjadi ecobrick sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi beban sampah yang berakhir di TPA.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Erafone Jaga Bumi ini juga sebagai bagian komitmen dan implementasi ESG Erajaya group.
Sejak 1993, lanjut Arif, Danone Indonesia melalui AQUA, telah menjadi pionir dalam program daur ulang dan pengumpulan botol plastik paska konsumsi melalui Program AQUA Peduli.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
RealCycle Cup menggunakan lapisan nanopartikel besi (II) oksida, material tahan panas, tak beracun, dan mudah dipisahkan dari sampah pakai magnet
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved