Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PARA Akademisi dan Praktisi kesehatan diharapkan untuk aktif terlibat dalam melakukan edukasi penanggulangan penyebaran covid-19 kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Prof. dr. Agus Suwandono, Selasa (9/3). Menurutnya, para akademisi dan praktisi kesehatan punya kompetensi dan pahamanan keilmuan yang tidak perlu diragukan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
"Tetapi terkadang cara penyampaiannya yang terlalu akademis belum bisa ditangkap oleh semua elemen masyarakat," ujar Penasehat Indonesia One Health University Network (Indohun) tersebut.
Persoalan komunikasi inilah yang menurut Agus membuat respon berbeda di tataran masyarakat. "Ada yang mendukung, patuh menjalankan protokol kesehatan. Tetapi, ada yang acuh-tak acuh, tidak peduli sehingga merusak program dan kebijakan penanggulangan covid-19 yang tengah dilakukan pemerintah," ujarnya.
Untuk itulah, lanjut Agus, pihaknya menggagas pelatihan komunikasi bagi para ahli kesehatan dan akademisi dari Universitas seluruh Indonesia agar nantinya mampu berkontribusi maksimal dalam melakukan edukasi penanggulangan penularan covid-19 di masing-masing daerah dan lingkungannya.
Indohun bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta United States Agency for International Development (USAID) menggagas pelatihan komunikasi lebih dari 100 praktisi dan akademisi di bidang kesehatan yang terbagi dalam tiga kelompok.
Baca juga: Menaker: Pekerja Patuhi Prokes Jika Bepergian Saat Long Weekend
"Agar para akademisi dan praktisi kesehatan bisa berkomunikasi resiko yang benar serta mudah dimengerti. Berbasis fakta dan penelitian namun disampaikan dengan bahasa yang populer. Juga bagaimana mengadvokasi para tokoh dan aparat pemerintah untuk memberikan pemahaman yang baik tentang covid-19," tukasnya.
Sementara itu, Firman Hidayat, perwakilan dari Dirjen Dikti menyatakan bahwa pelatihan ini bisa memberikan pengetahuan dalam berkomunikasi bagi para pakar kesehatan ini saat situasi covid-19. "Bagaimana agar mampu mengedukasi masyarakat untuk penanganan dan pencegahan penularan covid-19," tuturnya.
Menurutnya, para pakar harus terlibat dalam edukasi masyarakat agar bisa meminimalisasi kecemasan-kecemasan yang disebabkan maraknya informasi hoaks atau infodemic tentang Covid-19.
"Praktisi dan akademisi kesehatan harus aktif mengedukasi masyarakat menjadi influencer bagi lingkungan dan daerah masing-masing. Karena para akademisi ini sangat kompeten dan kredibel untuk menjelaskan mengenai upaya menghadapi pandemi covid-19. Tinggal bagaimana cara penyampaiannya," tutur Firman.
Sementara itu, Trainer dari Rumah Komunikasi Firman Kurniawan Sujono menyampaikan bahwa para akademisi dan praktisi kesehatan ini memiliki kekuatan sebagai narasumber yang memiliki informasi yang valid dan
relaible.
"Memiliki positioning yang kuat sebagai dosen maupun dekan untuk memanfaatkan saluran komunikasi secara maksimal. Tetapi dengan penyampaiannya mudah dimengerti masyarakat umum, agar mampu menyampaikan komunikasi resiko yang layak, sehingga masyarakat meningkat kesadarannya terhadap pandemi," tutur Pakar Komunikasi dan Budaya Digital ini. (Ant/OL-4)
Dalam menghadapi ancaman Covid-19 ini, Pemko Banjarmasin mulai melakukan mitigasi dengan melibatkan semua sektor.
KETUA Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene menilai lonjakan kasus covid-19 saat ini harus menjadi peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat.
KEPALA Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengimbau masyarakat Indonesia untuk kembali menerapkan protolol hidup sehat menyusul lonjakan kasus Covid-19
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Selama masa pandemi covid-19 ini, pekerjaan bidan sebagai salah satu garda terdepan layanan kesehatan menjadi lebih rumit.
Di Jakarta, ada sejumlah tempat yang bisa dikunjungi, jika memang ingin menghabiskan waktu sambil menikmati suasana khas Imlek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved