Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Presiden: Indonesia Harus Tingkatkan Kedualatan Teknologi

Faustinus Nua
08/3/2021 11:25
Presiden: Indonesia Harus Tingkatkan Kedualatan Teknologi
PERAN TEKNOLOGI: Petugas BPPT memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan hujan buatan sebagai antisipasi karhutla.(ANTARA/ Aprillio Akbar)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan bahwa di era modern ini, Indonesia harus bisa meningkatkan kedaulatan teknologi. Hal itu untuk memaksimalkan kekayaan sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia dan bisa bersaing dengan negara lainnya.

"Kita harus meningkatkan kapasitas kita sebagai produsen teknologi, harus meningkatkan kedaulatan teknologi kita," ungkap Presiden dalam sambutan Rakernas Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Senin (8/3).

Lantas, Jokiwi meminta para peneliti para, inovator dan semua stakeholder Indonesia untuk bekerja bersama mengembangkan teknologi masa depan. Teknologi yang ditekankan Presiden adalah teknologi berbasis revolusi 4.0, teknologi hijau yang ramah lingkungan, teknologi yang mensejahterakan rakyat.

Dengan sumber daya yang dimiliki baik alam maupun manusia, lanjutnya wajib disyukuri dan dimanfaatkannya secara bijak. Melalui penguasaan teknologi, sumber daya tersebut bisa dimaksimalkan untuk kesejahteraan bangsa.

"Bahkan kita harus bergerak dari ekonomi yang berbasis komoditi menuju ekonomi berbasi inovasi dan teknologi," imbuhnya.

Presiden pun memberi arahan kepada BPPT untuk menjadi motor pemulihan ekonomi melalui berbagai inovasi dan teknologi. BPPT diminta untuk terus berburu inovasi dan teknologi yang siap dikembangkan dan diterapkan.

Dirinya yakin dengan kemampuan dari ribuan peneliti di Tanah Air dan juga lembaga penelitian bisa menghasilkan inovasi tepat guna. Hal itu terbukti selama masa pandemi ini banyak sekali temuan Anak Bangsa di sektor kesehatan yang turut berkontribusi dalam upaya pengendalian pandemi.

"Demikian pula temuan di bidang lain terutama pangan dan energi juga yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi UMKM, mempermudah sinergi antara usah kecil dan usaha besar dan meningkatkan kualitas hidup rakyat banyak," tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa BPPT harus menjadi lembaga akusisi teknologi dari luar. Secara khusus di masa pandemi, Indonesia harus bergerak cepat menemukan teknologi yang bisa mendukung pemulihan ekonomi sekaligus melakukan transfer teknologi.

"Jadi jangan sekadar membeli mesin jadi sekaligus bersama seluruh ahlimya, tapi kita harus membuat kerja sama produksi teknologi di Indonesia. Tolong digarisbawahi, harus membuat kerja sama produksi teknologi di Indonesia yang melibatkan para teknolog Indonesia sehingga transfer pengetahuannya itu berjalan," tegasnya.

Presiden menambahkan bahwa BPPT juga harus menjadi lembaga pusat kecerdasan dengan meningkatkan kecerdasan artifisial (AI). Sebab di era teknologi saat ini, penguasaan AI sangatlah penting dan negara-negara tengah berlomba menjadi yang terdepan.

"Saya berharap agar BPPT bisa menjadi lembaga yang extra-ordinary, terus menemukan cara-cara baru, cara-cara inovasi dan kreatif menghasilkan karya nyata yang kontributif untuk kemajuan bangsa," tutup Presiden.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya