Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIABETES merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia yang kini menjadi salah satu dari sepuluh negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia pada 2019.
Jumlah penderita diabetes diperkirakan akan semakin meningkat dan perlu adanya intervensi untuk mencegah dan mengelola diabetes.
Untuk mengatasi jumlah pasien diabetes Indonesia yang semakin meningkat, para ahli kesehatan telah mengembangkan pedoman untuk mencegah dan mengelola penyakit tersebut.
Dalam menangani diabetes, Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (Perkeni)I telah menetapkan bahwa tingkat HbA1c pasien harus mencapai 7%. Sayangnya, lebih dari 70% pasien diabetes di Indonesia tidak berhasil mencapai target tersebut akibat prosedur yang kompleks.
“Meski insulin sudah ada selama 100 tahun lalu, selalu ada tantangan dan kebutuhan pasien yang belum terpenuhi ketika melakukan terapi insulin,” kata Ketua Perkeni Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dalam acara Diskusi Media bersama Novo Nordisk: Experience the Freedom with Co-formulation Insulin.
Dalam keterangannya, Senin (1/3), Prof.Dr.dr.Suastika menjelaskanPasien membutuhkan prosedur terapi yang lebih sederhana.
“Saat ini 2-in-1 insulin co-formulation merupakan salah satu inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan pasien dan dapat membantu jutaan penderita diabetes di Indonesia, ” ujarnya.
Prof.Suastika menjelaskan pasien yang menjalani terapi insulin biasanya membutuhkan lebih dari satu suntikan insulin setiap harinya untuk menjaga gula darah dengan baik.
Prosedur terapi yang kompleks dapat menurunkan tingkat kepatuhan pasien dan menyebabkan kegagalan dalam menurunkan tingkat HbA1c yang ditargetkan.
“Untuk mengatasi tantangan tersebut, 2-in-1 insulin co-formulation IDegAsp memberikan prosedur yang lebih sederhana untuk dijalani oleh pasien,” jelas Prof.Suastika.
Prof. Suastika mengatakan bahwa IDegAsp merupakan 2-in-1 insulin co-formulation pertama dan satu-satunya di dunia yang mengandung insulin degludec basal generasi baru dan insulin aspart dalam satu suntikan.
“Inovasi 2-in-1 insulin co-formulation IDegAsp dirancang untuk menyederhanakan terapi insulin sehingga lebih mudah dijalani, hanya dengan satu kali suntikan sehari dan tidak membutuhkan re-suspensi,” tuturnya.
“Inovasi ini juga aman karena memiliki risiko hipoglikemia yang rendah dan terbukti dapat menurunkan tingkat HbA1c dan mengontrol gula darah setelah makan. 2-in-1 insulin co-formulation IDegAsp merupakan sebuah pilihan yang lebih mudah untuk terapi insulin," papar Prof.Suastika.
Dalam acara tersebut, Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia, Anand Shetty mengatakan, “Inovasi insulin ditemukan 100 tahun lalu, tetapi jumlah penderita diabetes yang tidak terkontrol masih meningkat dengan cepat.”
“Di Novo Nordisk, kami senantiasa berupaya mengembangkan produk yang menjawab tantangan utama yang dihadapi oleh pasien diabetes dan dokter,” tuturnya.
“Kami memiliki pengalaman panjang dalam mengubah lanskap diabetes dan kami terus berinovasi untuk menghadirkan solusi yang berpusat pada pasien," jelas Anand Shetty.
Ia menambahkan, “Terdapat lebih dari 10,7 juta penderita diabetes di Indonesia dan angka ini diperkirakan akan mencapai 16,6 juta pada tahun 2045.” (Nik/OL-09)
Sertifikasi AKL merupakan syarat resmi dari Kemenkes untuk menjamin bahwa alat kesehatan yang beredar memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kepraktisan.
Buah naga memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes atau prediabetes.
Cuka sari apel ditemukan memperlambat laju pengosongan lambung pada orang yang hidup dengan diabetes dan gastroparesis.
terdapat beberapa pilihan beras yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan terhadap sumber karbohidrat.
SEBUAH studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache pada 2025 menunjukkan bahwa obat diabetes tipe 2 dan obesitas jenis tertentu bisa mengobati migrain hingga 75 persen.
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved