Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Enam Kecamatan Terdampak Gempa Halmahera Selatan

Atalya Puspa
01/3/2021 11:10
Enam Kecamatan Terdampak Gempa Halmahera Selatan
Ilustrasi gempa(Istimewa)

ENAM kecamatan di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, terdampak gempa M5,2. Pendataan kerusakan akibat peristiwa ini masih berlangsung di lapangan. Guncangan akibat gempa magnitudo 5,2 tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengungkapkan, gempa M5,2 berdampak di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Barat, Bacan Timur, Bacan Barat Utara dan Bacan Timur Tengah. Jumlah rumah telah teridentifikasi namun belum terklasifikasi tingkat kerusakan.

Jumlah kerusakan rumah warga terbanyak berada di Kecamatan Bacan sebanyak 224 unit, Bacan Selatan 127, Bacan Timur 47, Bacan Barat Utara 11, Bacan Timur Selatan 9 dan Bacan Timur Tengah 9. Data tersebut diterima BNPB per 28 Februari 2021, pukul 18.00 WIT.

Selain kerusakan rumah, gempa berdampak pada kerusakan fasilitas publik, di antaranya sarana ibadah. Sarana ibadah rusak di Kecamatan Bacan sebanyak 4 unit dan Bacan Selatan 1. Sedangkan sarana pendidikan, 2 unit mengalami kerusakan di Kecamatan Bacan. Pada fasilitas kesehatan, kerusakan masing-masing 1 unit di Kecamatan Bacan dan Bacan Selatan.

"Berdasarkan data di lapangan, gempa juga berdampak pada korban luka-luka dengan kategori ringan sebanyak 10 orang, sedangkan warga yang mengungsi disebabkan trauma setelah mengalami guncangan gempa," kata Raditya dalam keterangan resmi, Senin (1/3).

Ia menyatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan telah mendirikan tenda pengungsi, seperti di halaman RSUD Labuha. Di samping itu, BPBD juga mendistribusikan bantuan logistik kepada warga terdampak. BPBD Provinsi Maluku Utara telah memberikan bantuan logistik permakanan, sedangkan stok logistik permakanan masih mencukupi sampai dengan 14 hari ke depan.

Pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB menyebutkan tantangan yang dihadapi dalam masa darurat yaitu lokasi terdampak yang sulit dijangkau dan jaringan komunikasi. TRC BNPB yang telah tiba di lokasi segera memberikan pendampingan dalam aktivasi pos komando penanganan darurat. Selain itu, tim membantu kaji cepat dampak kerusakan akibat gempa di Desa Amasing Kota Utara, Kecamatan Bacan.

Sebelumnya, BNPB melaporkan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,2 terjadi pada Jumat (26/2), pukul 18.02 WIB. Gempa memicu guncangan kuat hingga warga Labuha di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, merasakannya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Utara melaporkan guncangan kuat dirasakan warga di Desa Labuha. Guncangan kuat terjadi selama 2 hingga 3 detik di desa tersebut. Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah akibat guncangan kuat. BPBD setempat juga melaporkan bahwa lampu padam.

Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis parameter gempa M5,2 terjadi pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada 11 km timur laut Labuha di wilayah Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan pemodelan, gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.

Melihat parameter guncangan gempa yang diukur dengan MMI atau Modified Mercalli Intensity, guncangan menunjukkan IV MMI di Labuha. BMKG mendeskripsikan IV MMI sebagai situasi pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan luar rumah, kemudian gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya