Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Bio Farma menyiapkan sistem pelacakan (track & trace system) untuk mengetahui distribusi vaksin covid-19. Bio Farma menyediakan satu sistem seperti barcode baik di vial maupun dusnya.
"Ini dapat melacak keberadaan vaksin maupun mutunya secara digital," kata juru bicara Vaksinasi Covid-19 Bambang Heriyanto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (12/2).
Bambang mengatakan hal ini dilakukan agar kualitas vaksin terjamin hingga sampai ke penerima. Ia meminta masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan hingga vaksin disuntikan ke penerima.
"Tetap patuhi 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) sampai vaksin diterima," ujar dia.
Baca juga : Epidemiolog: Libur Panjang Berujung Pada Kenaikan Kasus Covid-19
Selain memiliki barcode, tiap vaksin juga memiliki tiga kemasan yang berbeda. Namun, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tak mengkhawatirkan hal tersebut.
Dijelaskan bahwa perbedaan kemasan menandakan tiga tahapan yang berbeda. Kemasan pertama betulis SARS-CoV-2 Vaccine.
Kemasan ini menandakan bahwa Sinovac melakukan uji klinis vaksinnya bersama Tim Uji Klinis Universitas Padjajaran. Kemasan kedua bertulis CoronaVac. Ini menandakan bahwa vaksin diproduksi Sinovac langsung. Vaksin dikemas dalam dua berisi 49 viral (tutup orange), setiap satu tutup vial berisi 2 mililiter (ml).
Kemasan ketiga bertuliskan Vaksin Covid-19 Bio Farma. Artinya, vaksin di produksi PT. Bio Farma dan hasil kerja sana transfer teknologi dengan Sinovac. Vaksin kemasan ketiga ini dikemas dalam dus sekunder berisi 10 vial ukuran 5 ml. Setiap vial berisi 10 dosis. Kemasan ketiga ini memiliki tutup vial berwarna biru tua. Vaksin jenis ini akan didistribusikan ke seluruh Indonesia. (OL-2)
Pendistribusian pertama menandai babak baru dalam penguatan ketahanan kesehatan nasional
Pemkot Bandung Jawa Barat mengapresiasi langkah strategis PT Bio Farma yang melindungi para petugas kebersihan melalui program vaksinasi tetanus gratis.
Bio Farma menjalin kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
PT Bio Farma (Persero) menyoroti pentingnya transfer teknologi, kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
PT Bio Farma mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produk 18-F Fluorodeoxyglucose (FDG) dengan merk dagang FloDeg.
Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bio Farma yang bekerja sama dengan pemerintah desa serta melibatkan masyarakat secara aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved