Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENELITI Kebencanaan Pusat Teknologi Reduksi dan Resiko Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PTRRB BPPT) Joko Widodo memaparkan dari berbagai hasil kajian studi ditemukan fakta terjadinya penurunan tanah di DKI Jakarta selama 50 tahun terakhir. Ada empat jenis penurunan muka tanah yang terjadi di Jakarta. Pertama akibat ekstraksi air tanah, kedua akibat beban konstruksi, ketiga akibat konsolidasi alami tanah aluvium dan terakhir penurunan tanah tektonik.
Dari Keempat hal tersebut, penurunan muka tanah akibat ekstraksi atau pengambilan air tanah menjadi fenomena yang dominan terjadi di Jakarta. Tim INDI (Indonesian Network for Disaster Information) 4.0 BPPT telah melakukan analisis dengan menggunakan metode Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) yang berdasarkan data satelit Radar Sentinel 1A untuk melihat laju penurunan tanah di Jakarta.
"Hasil analisis data InSAR yang direkam sejak 20 Maret–22 Oktober 2019 memperlihatkan bahwa laju maksimum penurunan tanah mencapai 6 cm per tahun," jelas Joko dalam keterangan tertulis diterima mediaindonesia.com, Kamis (4/2).
Kondisi penurunan muka tanah yang terjadi di Kota Jakarta ini menurut Tim INDI 4.0 BPPT sangat berkaitan erat dengan genangan banjir, dan tingkat kerusakan yang terjadi akibat adanya banjir.
Permasalahan ini menurutnya harus diantisipasi, khususnya di wilayah DKI Jakarta dengan laju amblesan yang besar.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi eksploitasi air tanah di area-area tersebut. Sudah saatnya Pemerintah Kota Jakarta mengeluarkan perda pelarangan pengambilan air tanah, terutama di area-area yang kritis mengalami amblesan, sekaligus harus dapat menyediakan sumber air baku yang bersumber dari air permukaan sebagai penggantinya.
"Hal yang tidak kalah pentingnya Pemerintah Kota Jakarta perlu melakukan monitoring amblesan secara berkala dengan menggunakan teknologi yang tepat. Teknologi InSAR adalah salah satu pilihan teknologi yang tepat untuk memantau kondisi ini, dan INDI BPPT telah mengaplikasikan selama ini," saran Joko.
Permasalahan penurunan tanah (land subsidence) akibat tekanan lingkungan dari pembangunan perkotaan terjadi di beberapa kota besar di Asia, termasuk Jakarta. Biasanya fenomena penurunan muka tanah umumnya disebabkan kondisi alam seperti pergerakan struktur geologi ataupun aktivitas manusia. Di DKI Jakarta sendiri, aktivitas manusia menjadi penyebab utama dari permasalahan penurunan muka tanah yang terjadi.
baca juga: 3 Faktor Penyebab Turunnya Tanah di Jakarta
Direktur Pusat PTRRB BPPT M. Ilyas mengatakan dari hasil kajian teknis menunjukkan bahwa perkembangan Kota Jakarta selama 50 tahun terakhir, yang diiringi oleh peningkatan aktivitas lainnya, telah menyebabkan penurunan muka tanah.
"Kami di BPPT melalui Tim INDI 4.0 (Indonesian Network for Disaster Information), menemukan bahwa DKI Jakarta dengan segala jenis kegiatan dan permukiman penduduk mengalami permasalahan penurunan muka tanah," ungkapnya.
Ke depannya, menurut Ilyas, permasalahan penurunan muka tanah di Kota Jakarta harus dapat dikendalikan, terutama di wilayah tertentu.
"Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi eksploitasi air tanah di area-area tersebut," pungkasnya. (OL-3)
MENURUT laporan World Economic Forum yang dilansir pada 2023, Kota Jakarta menghadapi penurunan tanah hingga 25 sentimeter.
Penelitian terbaru menunjukkan puluhan bangunan mewah di Florida Tenggara, termasuk Ritz-Carlton dan Trump Tower, mengalami penurunan tanah yang signifikan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan harga cabai baik cabai merah besar, cabai rawit, dan cabai merah keriting mengalami penurunan harga saat berkunjung ke Pasar Tambun.
Penurunan muka tanah tidak hanya terjadi di Jakarta bagian utara. Jakarta bagian selatan pun turut terdampak penurunan muka tanah.
“Hasil penelitian kita di Semarang, kondisi di Jakarta juga sama, penurunan tanah dipercepat oleh pemanfaatan air tanah yang berlebihan dan melebih kapasitas imbuhannya,”
"Daya dukung Jakarta ini sudah berat. Memperbaikinya pun mungkin lebih mahal dari pada kita bikin baru,"
Pemprov Jakarta terus mengupayakan berbagai program dan kegiatan agar anak-anak Jakarta tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pemenuhan hak anak
Proyek ini merupakan langkah nyata untuk memperluas kehadiran BWH Hotels di Indonesia dan mendukung pertumbuhan destinasi wisata dan bisnis di kawasan TB Simatupang, Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengungkap upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyediakan ruang berekspresi bagi masyarakat, khususnya siswa-siswi.
Adapun garis kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 lebih tinggi dari nasional yakni Rp609.160 per kapita per bulan.
Pramono mengakui ada beberapa permasalahan yang muncul ketika Pemprov Jakarta hendak membongkar tiang monorel yang mangkrak itu.
Tingginya angka kebakaran juga menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk tidak mengabaikan faktor-faktor pemicu yang kerap dianggap sepele.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved