Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
HASIL monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terhadap aktivitas gempa di Majene dan Mamuju hingga Sabtu (23/1) pukul 11.00 WITA telah terjadi sebanyak 34 kali gempa susulan (sementara). Total gempa sejak gempa pembuka (14/1) tercatat sebanyak 43 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 7 kali.
Jika mencermati aktivitas gempa di Majene, tampak produktivitas gempa susulannya sangat rendah dan cenderung jarang terjadi gempa susulan. Namun demikian masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. BMKG tidak menginstruksikan agar pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing," kata Deputi bidang Geofisika Muhammad Sadly dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (23/1).
Hasil analisis peluruhan gempa susulan, menunjukkan bahwa diperkirakan gempa susulan akan berakhir sekitar 3-4 minggu pascagempa utama (15/1), dengan intensitas dan frekuensi yang semakin menurun.
Hasil perhitungan ini meskipun menggunakan formula dan metoda yang sahih namun bukan menjadi hitungan yang pasti akan tetapi dapat digunakan sebagai gambaran estimasi kapan gempa susulan akan berakhir.
Baca juga : Banjir di DAS Barito Kalsel Dipicu Curah Hujan yang Tinggi
Gempa kuat juga terjadi pada hari Kamis (21/1) pukul 19.23.08 WIB yang mengguncang Kepulauan Talaud dengan magnitude 7,0. Episenter terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT tepatnya di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Melonguane, Talaud, dengan kedalaman 119 km.
Gempa ini termasuk gempa berkekuatan besar lazimnya terjadi di zona tunjaman lempeng. Pembangkit Gempa Talaud 7,0 adalah deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi di bawah Kep. Talaud dan Miangas.
Hingga saat ini telah terjadi 18 gempa susulan (aftershocks). Gempa Talaud memiliki produktivitas gempa susulan yang rendah, hal ini karena karakteristik batuan pada Lempeng Laut Filipina sangat homogen dan elastis (ductile).
Sifat elastis pada batuan ini yang menjadikan batuan tidak rapuh, sehingga gempa susulan jarang terjadi. Gempa Talaud meskipun tidak berpotensi tsunami tetapi menimbulkan kerusakan beberapa bangunan rumah dan tempat ibadah yang tersebar di Kec. Tampan Amma, Kec. Melonguane, Kec. Beo, dan Kec. Beo Utara.
Hasil monitoring BMKG terkini terhadap aktivitas kegempaan di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan bahwa sejak awal Januari 2021 sedang mengalami peningkatan aktivitas gempa dirasakan.
Selama periode 1 hingga 22 Januari 2021 saja, BMKG mencatat gempa dirasakan sebanyak 59 kali, jumlah ini tergolong tinggi, dan hampir setiap hari terjadi gempa dirasakan. Bahkan pada 14 Januari 2021 lalu dalam sehari terjadi gempa dirasakan sebanyak 8 kali.
"Jika kita ingin mewaspadai titik-titik rawan bencana gempa dapat didasarkan pada kawasan yang diduga menjadi seismic gap, yaitu zona gempa potensial tetapi sudah sangat lama tidak terjadi gempa yang patut diwaspadai," katanya.
Untuk kawasan seismic gap di zona sumber gempa megathrust yaitu Kep Mentawai Sumbar, Selat Sunda, Selatan Bali, Sulawesi Utara, Laut Maluku, Utara Papua, dan Laut Banda.
Sementara untuk wilayah seismic gap di zona sumber gempa Sesar Aktif adalah Sesar Lembang (Jabar) dan Sesar Matano (Sulteng), Sesar Sorong (Papua Barat) dan Sesar Segmen Aceh. Namun demikian sebaiknya selalu patut waspada untuk setiap sumber gempa yang ada karena gempa dapat terjadi kapan saja dan dapat terjadi tidak hanya di zona seismic gap saja.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, BMKG merekomendasikan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan kekuatan signifikan seperti lazimnya pasca terjadi gempa kuat.
Baca juga : Volkanolog: Letusan Gunung Api Picu Pemanasan Global
Berdasarkan data gempa susulan dan analisis energi peluruhan maka diperkirakan kejadian gempa susulan akan berlangsung kurang lebih 3-4 minggu sejak kejadian gempa yang pertama.
"BMKG akan tetap memonitor dan mengupdate perkembangan gempa bumi tersebut. Masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak atau rusak sebagian, dihimbau untuk tidak menempati lagi karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan yang lebih berat bahkan dapat roboh," tambah Guswanto.
Masyarakat perlu waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu. Apalagi saat ini musim hujan yang dapat memudahkan terjadinya proses longsoran karena kondisi tanah lereng perbukitan basah dan labil,
Mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969, masyarakat yang bermukim di wilayah Pesisir Majene perlu waspada jika merasakan gempa kuat agar segera menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG.
Masyarakat juga diminta tidak percaya berita bohong (hoaks) untuk meninggalkan Mamuju atau kembali ke rumah masing-masing. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang tetapi waspada, serta mengikuti informasi yang bersumber dari lembaga resmi sepeti BMKG dan arahan dari BNBP/BPBD. (OL-7)
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Program 100 Hari Pramono – Rano, salah satunya adalah program pengerukan sungai untuk penanganan banjir.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Kabar gembira datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved