Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SUDAH 51 tahun berlalu, untuk sebuah organisasi tentu saja miliki makna tersendiri. Sebagai sebuah entitas dan bagian dari bangsa ini, Media Indonesia kerap tampil beda dalam berkonstribusi membangun nusantara. Beragam dinamika telah dilalui seiring dengan pasang surut negeri.
Wartawan Media Indonesia (1990-2019), Djadjat Sudradjat memaknai keberadaan surat kabar yang lahir 19 Januari 1970 dengan caranya sendiri. Sebuah sajak ia persembahkan untuk ‘rumah’ yang selama 29 tahun tempatnya bernaung.
Mengeja dan Memaknai Huruf-Hurufnya Sendiri *)
Pernah disuratkan banyak riwayat
Semesta tak akan berdusta
Merawat tubuhnya sendiri
Yang tak berguna dimusnahkan
Yang lancung dilemparkan
Yang bermanfaat terus dijaga
Yang sejati menjadi utama
Begitulah cara kerjanya
Pernah di suatu masa
Banyak koran mati dibunuh
Oleh penafsir tunggal kebenaran
Ia memang serupa monster
Yang haus berburu mangsa yang keder
Begitulah mereka menjaga istana
Media massa pun bersiasat
Menulis menanti arah angin
Kadang mewartakan setengah fakta
Kadang menyembunyikan setengah lainnya
Kadang menyembunyikan seluruhnya
Ada yang membuat formula
"Teguh dalam perkara
Lentur dalam cara".
Jurnalisme kepiting "mahzabnya"
Ada pula yang lemah dalam perkara
Lemah dalam cara
Begitulah cara media menjaga napasnya
Tapi koran ini
Meski hendak dibunuh berkali-kali
Menolak dikangkangi!
Menolak dikebiri
Menolak warta melingkar-lingkar
Yang dibungkus mutiara berpendar
Begitulah ia bertahan diri
Padahal nyawanya kerap di ujung jari
Seperti pendahulunya yang dibunuh mati
Koran ini tak pernah mendua hati
Yang hitam tebarkan jelaganya
Yang putih terbangkan kapasnya
Menyehatkan negeri
Tak boleh dengan hipokrisi
Tapi mesti meneguhkan independensi
Itulah tekadnya
Kini demokrasi pun bertumbuh
Meski anomali menjalar di sana-sini
Koran pun bisa binasa
Bukan karena sang monster
Tapi karena gagal menafsirkan diri sendiri.
Tapi ada yang meyakini
Tak ada koran mati ditinggal publiknya
Yang ada sebaliknya
Meski diharu-biru media dalam jaringan
Meski digempur media sosial
Yang dimanfaatkan jari-jemari bengis:
Yang dusta dan fakta berkelindan
Orang pandai kehilangan ilmu
Orang suci menutup diri
Orang kuasa kehilangan bahasa
Orang ramai kehilangan kendali
Kita pun jadi saling mencurigai
Saling menghabisi
Tapi kata Fukuyama
Setelah guncangan besar ini
Akan ada penataan kembali
Yang butuh warta sejati
Akan membaca koran kembali
Ia pun harus bermantera adaptasi
Sebab postulat semesta teguh belaka
Yang tak berguna akan dimusnahkan
Yang lancung dibuang percuma
Pilihannya tak bisa ditawar
Ia mesti mencumbu inovasi
Tak boleh berhenti
Mengeja dan memaknai
Huruf-hurufnya sendiri.
*) Dibacakan pada perayaan HUT MI ke-51 secara virtual 19 Januari 2021. (OL-2)
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menegaskan potensi produksi migas di Indonesia masih cukup besar dengan 128 cekungan sedimen sehingga masih sangat menjanjikan.
Untuk tahun ini, Bakti Kominfo telah menargetkan pembangunan 7.904 menara base transceiver station (BTS) 4G di seluruh wilayah Nusantara.
Ada Rp150 triliun yang keluar dari Indonesia tiap tahunnya karena banyak wisatawan domestik asyik liburan di luar negeri.
Menkes pun meminta masyarakat memahami situasi pandemi jika kasus aktif covid-19 belum kunjung mereda pada Idul Fitri tahun ini.
Secara rerata, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia dari sektor mamin mencapai Rp60 triliun tiap tahunnya.
Ketiga pemenang lomba vlog anak itu mendapat kesempatan untuk berbagi kisah saat membuat video serta pengalaman mereka melakukan PJJ.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved