Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
DIREKTUR Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Suyitno, menyebutkan Civitas Akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) semakin produktif di dunia internasional. Hal itu ditandai dengan jumlah artikel yang terpublikasi di jurnal internasional bereputasi dan terus meningkat, utamanya dalam empat tahun terakhir.
“Di akhir tahun 2020 ini telah terjadi peningkatan jumlah artikel yang terpublikasi pada publikasi bereputasi internasional. Di tahun 2019 sebanyak 1.453 aretikel dan di tahun 2020 menjadi 3.140 artikel. Artinya, terdapat peningkatan sebanyak 1.687 artikel atau 116% dibanding tahun sebelumnya,” kata Suyitno dalam keterangan resmi, Sabtu (9/1).
Guru Besar UIN Raden Fatah, Palembang itu mengatakan, trend meningkatnya jumlah artikel pada jurnal bereputasi internasional terjadi sejak 2017. Saat itu, tercatat sebanyak 530 artikel yang terpublikasi di jurnal internasional berreputasi. Jumlah itu lalu naik dua kali lipat pada 2018, menjadi 1.084 artikel.
"Kenaikan berlanjut hingga sekarang. Ini merupakan indikasi sangat nyata bahwa daya saing PTKI di dunia global terus meningkat,” lanjutnya.
Analis Kebijakan Ahli Madya pada Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi menyebutkan kontribusi publikasi ilmiah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari produktivitas riset di lingkungan PTKI.
“Antara riset dan jurnal tidak bisa terpisah, saling terkait. Terlebih, terutama dalam 3 (tiga) tahun terakhir, semua hasil riset wajib untuk terpublikasi pada jurnal dengan baik. Bukanlah riset yang baik, jika tidak terpublikasi,” ujarnya.
Selain jumlah artikel, jurnal PTKI yang terindeks di Scopus juga terus bertambah. Terbaru, Jurnal Samarah yang dikelola UIN Ar-Raniry Banda Aceh tembus ke Scopus pada awal 2021. Ini menambah jumlah jurnal ilmiah internasional bereputasi dan jurnal terakreditasi ke Sinta 1 yang diterbitkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Sebelumnya, ada enam jurnal yang terindeks di Scopus yang sekaligus bertengger pada Akrteditasi Sinta 1, yakno JIIs (Journal of Indonesian Islam) UIN Sunan Ampel Surabaya, QIJIS (Qudus International Journal of Islamic Studies) IAIN Kudus, IJIMS (Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies), IAIN Salatiga, Studia Islamika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Al-Jami’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Journal of Islamic Architecture UIN Maulana Malik Ibrahim. (H-2)
MENTERI Agama RI Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pembahasan secara musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
Program BRUS menyasar siswa sekolah menengah untuk membekali mereka dengan wawasan seputar pernikahan, kesehatan reproduksi, dan ketahanan keluarga.
MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan adanya rencana agar penyelenggaraan haji dan umrah ke depan berada di bawah Badan Penyelenggara (BP) Haji.
Kemenag Pastikan Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa tunjangan profesi bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Non ASN di bawah Kemenag yang belum mengikuti inpassing resmi naik.
AICIS+ 2025 akan digelar pada 29-31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved