Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

IPB Racik Minuman dari Kumis Kucing untuk Atasi Kencing Manis

Atalya Puspa
17/12/2020 16:05
IPB Racik Minuman dari Kumis Kucing untuk Atasi Kencing Manis
Produk herbal rempah dari tanaman kumis kucing untuk atasi kencing manis.(uni-health.com)

UNIHEALTH a Soho Global Health Company, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan IPB University menciptakan Glucodiab Drink untuk membantu penderita diabetes menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Komposisi terbesarnya berasal dari tanaman kumis kucing.

Berdasarkan riset, minuman ini memiliki antioksidan tinggi yang mencapai 600-700 ppm, dengan aktivitas antihiperglikemik sebesar 65,83 persen. Ekstrak tanaman kumis kucing yang menjadi komposisi utama pada Glucodiab Drink memiliki khasiat pada dosis tertentu, terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan menaikkan high-density lipoprotein (HDL) -yang biasa disebut sebagai kolesterol baik- dalam darah tikus percobaan, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan ukuran batu ginjal.

Prof C Hanny Wijaya sebagai penemu formula Glucodiab Drink mengungkapkan permasalahan jamu yang saat ini menjadi tantangan adalah bahan alam dengan keunikan rasa yang pahit atau rempah yang kurang disukai.

"Selain itu kurangnya bukti ilmiah yang mendukung diiringi dengan standar mutu dan stabilitas kurang terjaga," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (17/12).

Untuk itu, ia berharap agar penelitian terkait dengan pemanfaatan tanaman rempah di Indonesia semakin berkembang dan diminati oleh para peneliti.

Menanggapi hal ini, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/KaBRIN) Bambang P Soemantri Brodjonegoro menyampaikan, ekosistem riset di Indonesia masih butuh ditingkatkan karena untuk menciptakan inovasi banyak tahap yang harus dilewati.

"Prototype bukanlah tujuan. Tujuannya adalah produk yang dapat dihilirisasi. Langkah kerjasama untuk produk Glucodiab Drink ini menjadi contoh bahwa hilirisasi dari produk penelitian adalah komersialisasi. Semoga sinergi yang baik ini terus berlanjut untuk menghasilkan produk yang bermanfaat untuk masyarakat," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan POM Penny Lukito mengungkapkan pihaknya siap mendukung potensi yang dikembangkan peneliti Indonesia agar dapat diproduksi dan dirasakan manfaatnya untuk masyarakat luas.

"Pemanfaatan potensi ini perlu diawali oleh Badan POM untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman. Dalam masa pandemi covid-19 temuan ini dapat menjadi upaya preventif untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dalam perwujudannya diperlukan sinergi yang intensif untuk hilirisasi produk," ujar Penny.

Sementara itu, Rektor IPB University Arif Satria menyampaikan ini adalah bukti bahwa swasta dengan perguruan tinggi dapat terus bergandengan tangan.

"Kita yakin bahwa kita bisa menghasilkan inovasi. Di tengah pandemi covid-19 kita harus melakukan lompatan untuk dapat menghasilkan sesuatu hal yang baru karena kekuatan bangsa dilihat dari inovasi. Kita akan menjadi negara besar dengan terus memberikan inovasi. IPB University punya banyak sekali inovasi yang perlu dihilirisasi. Kita akan buktikan bahwa inovasi-inovasi IPB University tidak hanya berhenti di perpustakaan namun harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," ungkapnya. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik