Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Susuri Jejak Bung Karno, Sutan Sjahrir, Agus Salim di Parapat

Mediaindonesia.com
15/12/2020 14:28
Susuri Jejak Bung Karno, Sutan Sjahrir, Agus Salim di Parapat
Ilustrasi(ANTARA/M Syafii)

ANGGOTA Komisi VI DPR Subardi menyusuri jejak sejarah proklamator bangsa Bung Karno bersama Sutan Sjahrir dan Agus Salim di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Legislator NasDem itu menyempatkan bertamu ke rumah pengasingan Bung Karno di sela kunjungannya di Sumatra Utara, Selasa 15/12.

Di kota Parapat, terdapat rumah kecil di tepian Danau Toba. Rumah yang dibangun Belanda pada 1820 tersebut merupakan tempat pengasingan Bung Karno bersama Sutan Sjahrir dan Agus Salim.

Mereka diasingkan sebagai tahanan politik sejak akhir Desember 1948 hingga Januari 1949. Di sini, mereka diawasi ketat oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Menurut Subardi, ada banyak pelajaran dari kisah pengasingan Bung Karno, termasuk soal perjuangannya. "Saya merinding bisa menyaksikan langsung jejak Bung Karno, Sutan Sjahrir, dan Agus Salim. Berada di sini seperti mendapat nasihat kehidupan agar kita tidak mengecewakan perjuangan mereka," ujar Mbah Bardi, sapaan akrabnya.

Di rumah yang berdiri di atas lahan seluas dua hektare itu masih terdapat beberapa lukisan, perabotan, dan kursi yang sering dipakai Bung Karno. Foto-foto, koleksi buku, dan barang lain masih terawat dengan baik, meski barang-barang tersebut tidak asli lagi.

Kini, rumah berukuran 10 x 20 meter dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. Subardi pun berkeliling menyusuri setiap sudut ruangan.

"Menyusuri jejak para sesepuh bangsa sangat penting untuk refleksi diri, sejauh mana kita bertahan dan berkorban untuk bangsa," kata legislator NasDem itu sembari duduk di kursi yang pernah dipakai Bung Karno.

Selain menyusuri jejak di pengasingan, Subardi merasa sikap kenegarawanan ketiga tokoh bangsa itu patut menjadi teladan. "Meski Bung Karno, Agus Salim, dan Sutan Sjahrir berbeda pandangan, mereka bisa duduk bersama menyusun langkah-langkah strategis untuk masa depan bangsa,” tutup Subardi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya