Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Diperingati Virtual, Hari Nusantara 2020 Tegaskan Kedaulatan Laut

Ghani Nurcahyadi
09/12/2020 22:01
Diperingati Virtual, Hari Nusantara 2020 Tegaskan Kedaulatan Laut
Ilustrasi laut Indonesia(Antara Foto)

DALAM konferensi Laut Kita atau Our Ocean Conference (OOC) 2018, Indonesia secara tegas menyebutkan bahwa laut adalah masa depan Indonesia. Laut yang memisahkan pulau-pulau  di Indonesia bukanlah pemecah, tapi justru pemersatu. Laut bukanlah kendala kesejahteraan, tapi justru sumber kemakmuran. 

Untuk itu, upaya mengubah pola pikir masyarakat Indonesia dari berperspektif agraris menjadi berperspektif bahari mendesak dilakukan. Perubahan pola pikir ini diharapkan lambat laun akan membentuk tradisi bahari dalam masyarakat Indonesia. 

Pembangunan infrastruktur laut, mulai dari penyediaan kapal, penambahan pelabuhan, hingga tol laut yang digenjot Pemerintah Joko Widodo harus dan akan diikuti dengan perubahan pola pikir dan perilaku bahari, baik di jajaran pemerintahan, sektor industri, maupun komunitas masyarakat sipil.

Hal itu berkaitan juga dengan tema Hari Nusantara 2020, yaitu Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital. Peringatan Hari Nusantara mengingatkan bangsa Indonesia bahwa laut adalah sektor pembangunan yang harus diprioritaskan, baik dari sisi materiil maupun nonmateriil.

Di tengah pandemi Covid-19, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan,, peringatan Hari Nusantara tahun ini akan digelar secara virtual atau full digital. Keputusan ini dibuat oleh pemerintah dalam rapat koordinasi (Rakor) yang digelar 1 Desember lalu.

Baca juga : Peringatan Hari Nusantara 2020 Jadi Momentum Majukan UMKM

“Mengingat keadaan sekarang, kita semua harus prihatin dan bersatu padu untuk menghentikan pandemik ini,” kata Luhut.

Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate mengatakan, meski partisipasi fisik minimal, Menkominfo  yakin bahwa partisipasi yang dapat dijangkau secara digital bisa lebih luas. 

Tanggung jawab pembangunan kelautan, baik melalui penguatan tradisi bahari maupun peningkatan ekonomi maritim, bukan semata urusan pemerintah, tapi juga butuh kontribusi dari kalangan pengusaha dan masyarakat sipil. 

"Media massa, sebagai bagian dari masyarakat sipil, juga punya peran besar dalam melaporkan maupun mengkritisi progres pembangunan sektor kelautan. Para jurnalis harus bisa memotret dengan baik inisiatif-inisiatif yang muncul dari pemerintah maupun komunitas  lokal,baik berbasis teknologi maupun modal sosial, terutama di kawasan pesisir, yang berhasil menggerakkan ekonomi laut," ujar Johnny. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya