Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus berupaya memutus mata rantai penyebaran covid-19. Salah satunya dengan mengoptimalkan fasilitas laboratorium BSL-3 untuk deteksi sampel virus terduga SARS-CoV-2.
Yan Rianto, Kepala PPII sekaligus Plt. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati mengataka kini laboratorium ini memiliki infrastruktur yang lengkap dan telah bersertifikasi sesuai standar WHO.
Sejak 20 April 2020 lalu, LIPI telah memulai uji QRT-PCR atau Quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction untuk sampel klinis dan telah mendapatan persetujuan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai laboratorium pemeriksa Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) SARS-CoV2.
Baca juga: Operasi Kanker Usus Besar Kini Terapkan Teknik Sayatan Kecil
“LIPI banyak memiliki fasilitas laboratorium untuk uji klinis herbal, seperti di Pusat Penelitian Kimia dan di Pusat Pemanfaatan dan Inovasi IPTEK (PPII) LIPI salah satunya laboratorium yang dikelola oleh Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI,” jelas Yan dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu ( (5/12).
Ia melanjutkan laboratorium tersebut juga dimanfaatkan untuk uji klinis immunomodulator dari produk herbal, seperti terumbuh karang, dan Laboratorium IVD.
Terkait vaksin, Wien Kusharyoto, salah satu peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI mengatakan, pentingnya menjalin kerjasama di bidang penyediaan fasilitas untuk GMP (Good Manufacturing Practice). “GMP adalah cara memproduksi yang baik, dalam hal ini vaksin. Kerja sama untuk GMP menjadi penting dan sesuai syarat dari BPOM yang harus dipenuhi. Kerja sama tersebut dapat dilakukan dengan PT. Tempo Scan,” terangnya.
Sehingga, membangun kemandirian dalam konteks menghadapi covid-19 merupakan salah satu langkah memajukan bangsa. “Kemandirian bangsa dalam hal ini adalah bagaimana kita menyediakan alat-alat yang dibutuhkan dan relevan terhadap covid-19 termasuk di dalamnya diagnostik test seperti rapid test yang berbasis antibodi maupun antigen serta diskusi pengembangan vaksin,” kata Wakil Presiden Director PT. Tempo Scan, Made Darma Wijaya.
Ia mengatakan LIPI beserta penelitinya memiliki kemampuan di hulu dalam hal pengembangan sumber daya dan fasilitas yang memadai. “Kami di industri mempunyai kemampuan pengembangan produk dan pengembangan pasar yang dibutuhkan oleh masyarakat,” tutur Made. “Ini bisa match sehingga bisa melahirkan produk-produk merah putih yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia,” pugkasnya. (H-3)
Figur yang kerap membongkar kandungan produk skincare, Doktif, kini harus menerima kenyataan, empat produk yang terafiliasi dengannya dicabut izin edarnya oleh BPOM.
Belakangan ini merebak kosmetik beredar dengan komposisi yang tidak sesuai dengan yang tercantum pada kemasan.
Ada pula produk yang dicabut izinnya karena Nomor Izin Edar (NIE) telah dibatalkan dan diproduksi berdasarkan kontrak produksi.
Ada pula produk yang dicabut izinnya karena Nomor Izin Edar (NIE) telah dibatalkan dan diproduksi berdasarkan kontrak produksi.
DARI hasil pengawasan Badan POM ditemukan 21 produk kosmetik yang diproduksi tidak sesuai dengan data yang didaftarkan
NESTLE Indonesia menerima kunjungan dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar beserta jajaran di Pabrik Nestlé Karawang, Jawa Barat. Produk olahan
Upaya menjadikan riset dan inovasi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional membutuhkan peta jalan yang jelas, mudah dipahami, dan disepakati pemangku kepentingan.
Kerja sama dengan University of Waterloo itu berada dalam FINCAPES Project yang didanai oleh Pemerintah Kanada.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
MENTERI Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto mengatakan upaya penguasaan riset jadi tanggung jawab bersama.
Para peneliti dan akademisi memiliki tugas mulia dalam memajukan industri dan menghasilkan SDM unggul.
Program S3 bergelar PhD tersebut terbuka untuk dosen dan profesional di Indonesia, dengan sistem pembelajaran berbasiskan riset (by research) selama tiga tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved