Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRAKTIK bisnis maupun non-bisnis dengan berbasis kebersadaran agung (mindfulness) pada prinsipnya adalah berbisnis atau berorganisasi, atau juga menjalankan suatu profesi, bukanlah semata-mata demi menggapai profit atau keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya. Lebih dari itu yakni demi menumbuhkan benih-benih kebaikan bagi kepentingan bersama.
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Sudhamek AWS dalam peluncuran bukunya, 'Mindfulness Based Business: Berbisnis dengan Hati' yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu (2/12).
Menyurutnya, sejatinya bisnis juga berdimensi vertikal karena apa yang diupayakan, pada saatnya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. "Itulah mengapa saya memberi imbuhan 'agung' dalam istilah mindfulness, karena ada dimensi kebersadaran transendental pada Sang Maha Agung," tambahnya.
Dalam bukunya yang membahas mengenai penerapan praktik mindfulness dalam bisnis, Sudhamek memetakan gagasan mindfulness-based business (MBB) dalam delapan bab. Mulai dari proses tercetusnya pemikiran spiritualitas dalam bisnis, hingga langkah-langkah implementasi yang telah diterapkan. Setiap bagian disertai dengan studi kasus yang dapat memperlihatkan mindfulness practices sehingga lebih mudah untuk dipahami.
MBB pada dasarnya adalah praktik berbisnis yang menjadikan profesi/mata pencaharian sebagai wahana untuk melakukan transformasi diri, menjadi orang yang lebih baik.
Perjalanan Sudhamek yang memiliki latar belakang unik sebagai aktivis, pengusaha, dan pejabat negara, semakin memperkaya isi buku itu. Chairman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk itu memperlihatkan bahwa mindfulness bisa diterapkan di empat dunia yang berbeda yakni komunitas bisnis, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi keagamaan dan lintas iman, serta pejabat tinggi negara.
Tren saat ini, semakin banyak perusahaan terutama di lingkup global, yang memperkenalkan praktik mindfulness, namun masih terbatas teori dan praktik dalam program workshop dan sesi online kelas-kelas meditasi. Praktik itu diyakini mampu meningkatkan komunikasi, kolaborasi dan energi kolektif karyawan dalam organisasi. (Ant/R-1)
Peluncuran Platform Perpustakaan Digital BukuAku
PERUSAHAAN kecantikan L'oréal, merayakan 45 tahun perjalanannya di Indonesia. Memperingati 45 tahun, L'oréal meluncurkan buku The Essentiality of Beauty.
Buku Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak seperti umumnya.
Hal ini dilakukan guna lebih mendekatkan profil pasangan nomor urut 1 Amin kepada pemilih di Tatar Sunda
Bazar buku kali merupakan rangkaian tur BBW Books Indonesia 2024 dengan Bandung sebagai kota pertama untuk disinggahi.
Menemukan kasih ibu dalam kumpulan puisi Ona Poppy, Puan Ikal karya Maria Sopamena.
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Berkembangnya globalisasi di era disrupsi memberikan perhatian penting dalam organisasi dan manajemen bisnis. Karenanya, salah satu aspek penting ialah kepemimpinan entrepreneurial.
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Selain konsep dan target pasar, lokasi toko juga sangat menentukan kesuksesan bisnis Anda.
Ia pernah magang di salah satu brand fesyen favoritnya sehingga mengetahui sekilas tentang bagaimana bisnis fesyen berjalan.
Agar tidak mengalami kerugian dan kegagalan dalam mengelola keuangan bisnis, berikut tips dari fashionpreneur, Rizka Ade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved