Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemenkes, Imran Agus Nurali mengatakan yang paling mendasar kegiatan selama pandemi tentunya harus mendisiplinkan diri terkait dengan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun secara berkala.
"Ini dalam arti memang prinsipnya adalah melindungiku dan melindungi anda, dua sisi ya karena masih ada salah persepsi di beberapa kalangan termasuk anak muda kita, saya kaget juga masih ada anak muda yang bilang saya nggak takut dengan covid-19 tanpa menggunakan masker, saya pikir bukan berpikir orang lain menularkan ke dia tapi adalah bisa saja dia menularkan kepada orang lain karena sebagai orang tanpa gejala," kata Imran dalam diskusi virtual bertajuk FGD: Kebangkitan industri seni, musik dan kreatif menuju mengarusutamaan vaksin Covid-19, Sabtu (28/11).
Baca juga: 20 ribu Produk Didaftarkan Sertifikasi Halal
Menurutnya dari satu sisi penerapan upaya kesehatan individu dengan 3 M, kemudian sebagai upaya kesehatan masyarakat yang dikenal dengan 3 T yaitu testing, tracing dan treatment. Oleh karena itu, dua sisi yang memang harus berjalan seiring baik pada pendekatan kesehatan individu maupun pendekatan kesehatan.
Terkait dengan masalah vaksin, lanjut Imran memang ini menjadi satu masalah global karena dari sisi produsennya sendiri tentunya Indonesia juga berusaha dengan berbagai lembaga baik di Biofarma dengan kerjasama dengan industri yang di luar.
"Memang ini di satu sisi, kita harus melindungi masyarakat kita yang cukup besar dan kepulauan Indonesia cukup luas jadi tidak semudah dengan yang sifatnya daratan semua, dan memang pembuatan vaksin ini harus melalui langkah-langkah," sebutnya
Dia menambahkan memang adanya tahapan prosedur di samping, sebagai negara muslim tentunya juga terkait dengan masalah kehalalan dalam penggunaan yang tidak tidak bisa diabaikan dan sudah banyak berita tentang kunjungan bersama MUI, Badan POM ke negara-negara yang akan memproduksi vaksin.
"Masalah vaksin yang tidak dalam jangka waktu bisa besar jumlahnya karena seluruh dunia juga akan berebutan istilahnya jadi harus ada G to G atau B to B untuk mendapatkan itu dalam jumlah besar dan Indonesia yang cukup besar untuk dilindungi (masyarakat)," terangnya.
Saat ini, sebut Imran yang paling krusial adalah dari sisi usia untuk mendapatkan vaksin memang diutamakan mereka yang berusian 15 tahun sampai 58-60 tahun.
Baca juga: Pendidikan Seni Budaya Ciptakan Jiwa Halus
"Artinya yang yang orang dewasa dulu untuk melindungi supaya yang yang bayi atau balita memang harus imunisasi dasar yang harus dilengkapi," lanjutnya.
Masalah prioritas memang dalam rangka menurunkan angka kematian yang dirawat. Tentunya tenaga kesehatan terdepan yang harus dilindungi. Sebab, apabila mereka tidak terlindungi maka siapa lagi yang akan merawat masyarakat yang terpapar Covid-19.
Vaksinasi nantinya telah melalui langkah-langkah yang sangat teliti. Bahkan para ahli dan diuji keamanannya tekah optimal sehingga tidak sekedar langsung dilakukan vaksinasi. Terakhir uji pada manusia itu bagian dari uji klinis yang dilakukan tidak untuk banyak orang tetapi ada sampling-sampling yang sudah ditetapkan kriterianya.
"Jadi kalau sudah mulai langkah itu dan siap untuk diproduksi banyak dan nanti siapa yang prioritaskan karena tidak dalam jumlah besar dan rebutan dari yang luar kemudian kita produksi kita juga tidak begitu langsung cepat. Jadi memang kita harus sebagai masyarakat tentunya mengikuti anjuran pemerintah," tegasnya.
Meskipun vaksinasi nanti akan dilakukan, namun dia mengingatkan bahwa protokol kesehatan harus tetap dijalankan, terutama pada pengunaan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. (H-3)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved