Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Penguatan Karakter Tugas Bersama

Faustinus Nua
28/11/2020 02:15
Penguatan Karakter Tugas Bersama
(Dok. MI)

 

 

PEMBENTUKAN karakter sesuai dengan budaya bangsa tidak semata-mata dilakukan di pendidikan formal melalui serangkaian kegiatan belajar-mengajar, tetapi juga melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam konteks pendidikan, karakter ini ialah sebagai bentuk kepribadian peserta didik, mengajarkan mereka nilai-nilai moral, etika, rasa berbudaya yang baik, serta akhlak yang mulia,’’ ujar Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud Muhamad Hasbi dalam dialog Indonesia Bicara dengan tema Penguatan karakter berbasis komunitas: mencerdaskan generasi milenial, kemarin.

‘’Penguatan karakter ini menjadi tanggung jawab dari satuan pendidikan, tentu didukung oleh masyarakat dan orangtua,” tambahnya.

Hasbi menjelaskan bahwa penguatan karakter itu dilakukan mulai pendidikan usia dini hingga ke pendidikan tinggi. Namun, fondasi penguatan karakter ada di pendidikan anak usia dini.

“Ada pesan orangtua bahwa menyemai karakter sejak usia dini bagaikan kita melukis di atas batu. Memang sulit, tetapi lukisan itu akan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya, bila kita menyemai karakter pada saat anak sudah memasuki usia yang lebih dewasa, itu bagaikan melukis di atas air. Sekuat apa pun usaha kita, tidak akan banyak berpengaruh,” imbuhnya.

Narasumber lainnya, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Asep Saefuddin, mengungkapkan bahwa pendidikan karakter sangat berkorelasi positif dengan kemampuan akademik siswa. Hal itu menjadi basis bagi pendidikan selanjutnya dan nilai-nilai positifnya akan mendorong karakter maju pada anak.

“Pendidikan karakter sangat penting, terutama di tingkat dasar dan menengah. Perguruan tinggi itu sudah merupakan buahnya. Saya yakin perilaku atau attitude merupakan campuran antara genetik dan lingkungan,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Bada ru zaman, Kepala SMP Amanah Tangerang, yang berprestasi pada masa sekolahnya dengan menjadi Paskibraka, Abang None Jakarta, dan Pemuda ASEAN – Jepang.

“Betul sekali, terbentuknya saya untuk memiliki mental model seperti itu diawali sejak saya aktif di kepramukaan,” kata dia mengingat pendidikan karakter yang didampatnya sejak di bangku sekolah dasar. (Van/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya