Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BRG Terus Dorong Penguatan Ekonomi Masyarakat di Area Gambut

Syarief Oebaidillah
20/11/2020 00:01
BRG Terus Dorong Penguatan Ekonomi Masyarakat di Area Gambut
Acara peluncuran dan penjualan produk abon ikan warga suku Marind di Pachas, Merauke, Papua.(DOK BRG)

BADAN Restorasi Gambut (BRG) terus melakukan upaya mendorong dan meningkatkan perekonomian warga yang tinggal di sekitar lahan gambut di Papua. Bekerja sama dengan Yayasan Kitong Bisa, BRG membantu mengembangkan industri pembuatan abon ikan di Kabupten Merauke.

Dalam kunjungan ke Desa Pachas, Distrik Muting, Merauke, beberapa waktu lalu, Kepala BRG Nazir Foead menyaksikan peluncuran dan penjualan abon ikan produksi warga suku Marind di desa Pachas yang berhasil di jual hingga ke Pulau Jawa. Kampung Pachas merupakan kampung binaan BRG.

"Masyarakat perlu menjaga keharmonisan dengan alam. BRG sendiri tetap mendorong pengembangan sumber daya manusia yang tinggal di kawasan gambut. Dengan memberikan bantuan revitalisasi ekonomi, merupakan insentif bagi masyarakat dalam menjaga dan mengelola lahan gambut secara berkelanjutan.” ujarnya.

Menurut Nazir, ekosistem gambut di Papua yang dalam kondisi baik dan dijaga oleh masyarakat masih sangat luas. Untuk itu pemerintah tetap berupaya maksimal agar masyarakat terus mendapatkan manfaat dari ekosistem gambut.

Ia menambahkan, sampai dengan 2020, BRG telah memberikan 69 paket Revitalisasi Ekonomi di Papua yang terdiri dari 9 paket melalui skema penugasan di Kabupaten Merauke dan 60 paket melalui skema tugas pembantuan. Adapun jenis kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat di Provinsi Papua berupa budidaya tanaman sagu, penanaman padi, pelatihan pembuatan abon ikan, pengadaan alat tangkap ikan ramah lingkungan dan peternakan babi.

Area prioritas kerja BRG di Papua tahun ini tersebar di 5 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG)  “Untuk pengembangan kapasitas dan peningkatan kemampuan masyarakat, saat ini program Desa Peduli Gambut (DPG) dilaksanakan pada 12 desa dan 10 kebun percontohan,” ujarnya.

Staf Khusus Presiden asal Papua Billy Mambrasar yang ikut dalam kunjungan tersebut mengapresiasi program ini yang bukan hanya berhasil mendampingi masyarakat mengembangkan produk, akan tetapi juga dalam hal pemasaran. Billy menekankan pentingnya membuka akses pasar sebelum produksi dijalankan sehingga sudah ada jaminan serapan pasar.

“Merupakan langkah yang tepat, bahwa bukan hanya mendampingi memberikan pelatihan, akan tetapi masyarakat juga dibantu dalam hal pemasaran dan ini di harapkan berjalan sesuai apa yang impikan masayarakat,” ujarnya. (RO/R-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya